Wali Kota Diembiring, Tombon Gueye mengatakan, pertanian di Diembiring masih dikelola secara tradisional dan sangat bergantung pada hujan.
"Kami sangat memerlukan transfer pengetahuan dan teknologi dari Indonesia agar hasil pertanian tersebut dapat diproduksi secara massal dan diekspor," kata Gueye kepada Duta Besar RI di Senegal, Mansyur Pangeran.
Untuk menarik minat Indonesia berinvestasi, Gueye menambahkan bahwa Pemerintah Senegal akan memberikan insentif pembebasan pajak selama 12 tahun bagi para investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di Diembiring.
Pemerintah Senegal juga memberlakukan pembebasan pajak selama 10 tahun untuk investasi di bidang pariwisata.

"Bidang lainnya yaitu peternakan dan aquakultur terbuka lebar untuk Indonesia berinvestasi," tukas dia.
Seperti keterangan tertulis dari KBRI Dakar kepada Medcom.id, Kamis 11 Januari 2018, Dubes Mansyur meminta kepada Gueye untuk memberikan informasi yang lebih rinci mengenai berapa luas wilayah yang dimiliki oleh Diembiring untuk investasi di bidang pertanian khususnya kelapa sawit.
Dubes Mansyur mengatakan investasi di Diembiring cukup menjanjikan karena wilayahnya yang subur dan terkenal akan industri pariwisatanya, yaitu Cap Skirring yang merupakan kawasan wisata pantai dan resor terbaik di Senegal.
"Peluang besar bagi para pengusaha Indonesia sehingga perlu dimanfaatkan karena insentif pajak yang diberikan oleh Pemerintah Senegal sangat menarik. Kita akan upayakan juga kerja sama sister city antara Diembiring dengan Gorontalo yang memiliki konsep desa mandiri," ungkap Dubes Mansyur.
Untuk menjajaki kerja sama ini, Dubes Mansyur mengatakan KBRI Dakar akan segera mengumpulkan data yang lebih detil karena informasi investasi ini sangat penting untuk diangkat dalam Rapat Kerja Seluruh Kepala Perwakilan RI yang diadakan bulan Februari nanti di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id