Kemarahan publik mencuat di negeri produsen minyak yang sedang bergulat melawan resesi.
Negara ekonomi terbesar Afrika itu terperosok dalam resesi kali pertama selama 25 tahun karena rendahnya harga minyak. Penurunan menghantam keuangan publik dan cadangan devisa yang mengarah pada inflasi tahunan senilai hampir 20 persen.
Presiden Muhammadu Buhari terpilih pada 2015 dengan janji-janji diversifikasi ekonomi dan memerangi korupsi. Namun kritikus mengatakan beliau hanya membuat sedikit kemajuan. Nigeria masih sangat tergantung pada ekspor minyak mentah.
Mantan penguasa militer 74 tahun tersebut saat ini sedang cuti sakit ke Inggris.
"Pemerintahan Buhari berkuasa dengan janji perubahan," kata Ismail Bello, pemimpin protes dari serikat pekerja, seperti dilansir Eyewitness News, Jumat (10/2/2017).
"Kita belum merasakan dampak perubahan. Kami menderita akibat karena kinerja pemerinta. Kita merasakan derita akibat korupsi, kita menganggur," katanya.
Para pengunjuk rasa berbaris menuju vila presiden demi menemui Wakil Presiden Yemi Osinbajo, yang meminta agar massa bersabar.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. (Foto: AFP)
Pertarungan Melawan Korupsi
"Setiap kali Anda melawan korupsi dengan cara yang kita upayakan, ada pertarungan besar, karena korupsi di negeri ini luas, kuat, berpengaruh, dan dalam setiap aspek kehidupan kita," kata Osinbajo.
"Hal itu mungkin sulit hari ini, tapi saya benar-benar yakin negara ini tidak hanya akan keluar dari resesi, tapi dapat mencari jalan pembangunan berkelanjutan," tuturnya.
Demonstrasi serupa terjadi di ibukota niaga, Lagos.
Buhari sudah di Inggris sejak medio Januari untuk menjalani pengobatan. Belum ada indikasi kapan dia akan kembali. Banyak orang Nigeria menduga kesehatannya lebih buruk dari yang diakui para pejabat.
Pemerintah telah merilis serangkaian pernyataan tentang kesehatan dan kecakapan bekerja Buhari.
Juru bicara pemerintah berkata bahwa Ketua DPR, Yakubu Dogara, sudah berbicara dengan presiden melalui telepon, Rabu 8 Februari malam. Kedua pihak membahas "pelbagai isu nasional" selama lima menit, termasuk soal ketahanan pangan.
Ratusan orang sebelumnya menggelar protes serupa pada awal pekan ini di Lagos dan kota-kota Nigeria lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News