Imam Agung Al-Azhar Mesir Sheikh Ahmed al-Tayeb di Abu Dhabi, 4 Februari 2019. (Foto: AFP/VINCENZO PINTO)
Imam Agung Al-Azhar Mesir Sheikh Ahmed al-Tayeb di Abu Dhabi, 4 Februari 2019. (Foto: AFP/VINCENZO PINTO)

Imam Al-Azhar Sebut Poligami Tidak Adil bagi Perempuan

Arpan Rahman • 04 Maret 2019 14:33
Kairo: Imam Agung Al-Azhar Mesir Sheikh Ahmed al-Tayeb memicu kontroversi usai mengatakan bahwa poligami "tidak adil" bagi wanita dan sering disalahgunakan pria dari tujuan sebenarnya yang disebutkan dan diatur dalam kitab suci Al-Quran.
 
"Mereka yang bilang pernikahan itu harus melibatkan unsur poligami adalah salah besar. Kita harus membaca ayat-ayat (Al-Quran) secara utuh dan menyeluruh," kata al-Tayeb, seperti dinukil dari laman Telegraph, Senin 4 Maret 2019.
 
Meski al-Tayeb tidak menyerukan adanya pelarangan terhadap praktik tersebut, dia mengatakan poligami sesungguhnya membutuhkan nilai keadilan. "Jika tidak ada keadilan, maka terlarang bagi seorang pria untuk memiliki istri lebih dari satu," tegas al-Tayeb.

Dia menambahkan praktik poligami saat ini banyak dilakukan pria Muslim yang "kurang memahami Al-Quran serta sunah-sunah Nabi" sehingga sering menjadi "tidak adil bagi wanita dan anak-anaknya."
 
Berbicara di saluran televisi nasional Mesir, al-Tayeb juga menyerukan perlunya meningkatkan pembahasan mengenai isu-isu wanita di kancah regional maupun global. "Perempuan itu merupakan separuh dari total masyarakat. Jika kita tidak peduli terhadap mereka, maka masyarakat seperti hanya berjalan dengan satu kaki," ungkap al-Tayeb.
 
Pernyataan al-Tayeb mengenai poligami dan wanita memicu perdebatan sengit di media sosial. Warganet terbelah. Sebagian membela al-Tayeb dan menyerukan pelarangan poligami, dan sejumlah pengguna medsos lainnya mendorong para pria untuk menikahi lebih dari satu wanita.
 
Dewan Nasional Perempuan Mesir menyambut baik pandangan al-Tayeb. "Islam memuliakan wanita. Perlakukan mereka secara adil serta berikan hak-hak yang tidak pernah ada sebelumnya," tutur Ketua Dewan Nasional Perempuan Mesir, Maya Morsi.
 
Karena memicu kontroversi, Al-Azhar Mesir menegaskan bahwa komentar al-Tayeb bukan seruan untuk melarang poligami, yang merupakan praktik legal di sebagian besar negara Islam dan Teluk Arab.
 
Al-Tayeb adalah salah satu tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Februari lalu, al-Tayeb bersama Paus Fransiskus menandatangani deklarasi bersejarah yang menyerukan perdamaian antar negara, agama dan ras.
 
Satu tahun sebelumnya, al-Tayeb sempat berkunjung ke Indonesia. Dia datang untuk menjadi pembicara utama di acara High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam (HLC-HMS) di Bogor pada 1 hingga 3 Mei 2018.
 
Baca: Grand Syeikh Al-Azhar Sowan ke Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan