"Laporan CIA tidak dapat diandalkan dan CIA bukanlah standar tertinggi soal kebenaran atau akurasi dalam menilai sebuah kasus. Contohnya banyak," kata Pangeran Turki Al Faisal Al-Saud, dikutip dari AFP, Minggu 25 November 2018.
Al Faisal, yang juga pernah menjabat sebagai kepala intelijen Arab Saudi dan duta besar di Amerika Serikat ini mencontohkan temuan CIA soal Irak memiliki senjata kimia sebelum invasi AS adalah salah satu contoh kasus yang tak dapat dipercaya.
Baca: Turki: Trump Tutup Mata Atas Pembunuhan Khashoggi
"Kasus itu adalah yang paling mencolok dari temuan yang tak akurat dan salah. Itu yang menyebabkan perang dengan ribuan orang terbunuh," ucap dia lagi.
Bahkan, Faisal mengatakan seharusnya CIA diadili di AS. Ia mengklaim, sindirannya terhadap CIA adalah jawaban untuk penilaian Arab Saudi tentang siapa yang melakukan 'sesuatu' di dalam Konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Sebelumnya, CIA telah menyimpulkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman memerintahkan sebuah operasi untuk membunuh Khashoggi, yang bekerja untuk media The Washington Post.
Tak hanya Arab Saudi, Presiden AS Donald Trump juga menyangkal laporan CIA. Ia menyebut, laporan CIA belum sepenuhnya rampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News