Penghargaan ini dikelola oleh Nobel Foundation, sebuah lembaga swasta yang didirikan pada tahun 1900 sesuai dengan wasiat Alfred Nobel. Penghargaan Nobel diberikan oleh beberapa lembaga terkemuka, termasuk Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, Institut Karolinska, dan Akademi Swedia.
Baca juga: Nobel Fisika Diberikan kepada Profesor yang Khawatir AI Akan Habisi Umat Manusia
Berikut adalah profil lengkap para penerima Nobel Prize 2024 dan kontribusi penting mereka.
Nobel Fisika 2024: John J. Hopfield dan Geoffrey E. Hinton
John J. Hopfield (85 tahun), seorang fisikawan dari Princeton University, dan Geoffrey E. Hinton (76 tahun), pakar kecerdasan buatan dari University of Toronto, Kanada, menerima Nobel Fisika 2024 untuk karya revolusioner mereka dalam mengembangkan jaringan saraf tiruan dan pembelajaran mesin. Mereka dianggap sebagai pionir yang membawa kecerdasan buatan (AI) ke tingkat baru dengan memanfaatkan deep learning.Hopfield, yang lahir di Chicago pada tahun 1939, adalah seorang fisikawan terkemuka yang juga menjembatani ilmu biologi molekuler dalam pekerjaannya. Ia terkenal karena model jaringan saraf Hopfield yang ia kembangkan pada tahun 1982, yang kini menjadi fondasi dalam AI modern.
Sementara itu, Hinton, kelahiran London, Inggris, pada 1947, dikenal luas sebagai "bapak deep learning." Penelitiannya telah digunakan secara luas dalam teknologi AI terkini, seperti pengenalan gambar dan suara. Hinton juga menjadi figur sentral dalam perusahaan AI global seperti Google DeepMind.
Keduanya menerima penghargaan ini atas kontribusi yang memungkinkan kemajuan AI yang dapat memahami, menganalisis, dan meniru cara kerja otak manusia dalam memproses informasi.
"Mereka menggunakan fisika untuk menemukan pola dalam informasi. Para pemenang tahun ini menggunakan alat bantu dari fisika untuk membangun metode yang membantu meletakkan dasar bagi pembelajaran mesin yang kuat saat ini. John Hopfield menciptakan struktur yang dapat menyimpan dan merekonstruksi informasi. Geoffrey Hinton menemukan metode yang dapat menemukan properti dalam data secara mandiri dan telah menjadi penting untuk jaringan saraf tiruan besar yang sekarang digunakan," demikian dikutip dari situs resmi The Nobel Prize, Jumat 11 Oktober 2024.
Nobel Kimia 2024: David Baker, Demis Hassabis, dan John M. Jumper
David Baker (61 tahun), seorang bioengineer dari University of Washington, AS, bersama dengan Demis Hassabis (48 tahun) dan John M. Jumper (37 tahun), dua ilmuwan dari DeepMind di Inggris, dianugerahi Nobel Kimia 2024 atas kontribusi luar biasa mereka dalam pengembangan desain protein komputasional menggunakan teknologi AI.Baker, yang lahir di Seattle, telah mendedikasikan lebih dari dua dekade hidupnya untuk merancang protein yang dapat disesuaikan guna mengatasi berbagai penyakit, termasuk kanker. Karyanya melibatkan metode prediksi struktur protein yang akurat melalui simulasi komputer.
Sementara itu, Hassabis, CEO DeepMind yang lahir di London dari keluarga imigran Yunani-Kypriot dan Cina, bekerja sama dengan Jumper untuk mengembangkan AlphaFold, sebuah sistem AI yang mampu memprediksi lipatan protein dengan sangat akurat. John Jumper, peneliti muda berusia 37 tahun, adalah salah satu otak di balik pengembangan AlphaFold ini.
Penemuan mereka telah memecahkan salah satu tantangan terbesar dalam biologi molekuler, yaitu memahami bagaimana protein berlipat, yang penting untuk berbagai fungsi biologis dan medis.
"Mereka memecahkan kode untuk struktur protein yang menakjubkan. Hadiah Nobel Kimia 2024 adalah tentang protein, alat kimia yang sangat penting dalam kehidupan. David Baker telah berhasil dengan prestasi yang hampir mustahil, yaitu membangun jenis protein yang sama sekali baru. Demis Hassabis dan John Jumper telah mengembangkan model AI untuk memecahkan masalah yang sudah berusia 50 tahun: memprediksi struktur kompleks protein. Penemuan-penemuan ini memiliki potensi yang sangat besar," demikian dikutip dari situs resmi The Nobel Prize.
Nobel Kedokteran 2024: Victor Ambros dan Gary Ruvkun
Nobel Kedokteran 2024 diberikan kepada Victor Ambros (71 tahun) dan Gary Ruvkun (72 tahun) atas penelitian mereka yang mengubah cara kita memahami regulasi gen melalui penemuan microRNA. Ambros, yang lahir di Hanover, New Hampshire, adalah profesor di UMass Chan Medical School, AS, sementara Ruvkun, yang lahir di Berkeley, California, adalah profesor genetika di Harvard Medical School.Pada tahun 1993, keduanya secara independen menemukan molekul RNA kecil, microRNA, yang berperan penting dalam mengatur ekspresi gen. Penemuan ini sangat berpengaruh dalam memahami berbagai proses biologis, termasuk perkembangan organisme dan berbagai penyakit, seperti kanker. MicroRNA menjadi salah satu elemen kunci dalam pengembangan terapi genetik dan bioteknologi medis modern.
Penemuan Ambros dan Ruvkun memperluas wawasan tentang bagaimana gen dikontrol dan dinyalakan atau dimatikan, memberikan dampak besar pada ilmu kedokteran dan terapi genetik.
"RNA kecil dengan kepentingan fisiologis yang mendalam. Victor Ambros dan Gary Ruvkun menemukan microRNA, sebuah kelas baru molekul RNA kecil yang memainkan peran penting dalam regulasi gen. Penemuan terobosan mereka pada cacing kecil C. elegans mengungkapkan prinsip regulasi gen yang benar-benar baru. Hal ini ternyata sangat penting bagi organisme multiseluler, termasuk manusia. MicroRNA terbukti secara fundamental penting untuk bagaimana organisme berkembang dan berfungsi," demikian dikutip dari situs resmi The Nobel Prize.
Nobel Sastra 2024: Han Kang
Penulis asal Korea Selatan, Han Kang (52 tahun), meraih Nobel Sastra 2024 atas karya-karyanya yang mendalam dan reflektif tentang trauma manusia, kerapuhan, serta hubungan antara tubuh dan jiwa. Lahir di Gwangju pada tahun 1972, Han Kang dikenal dunia internasional melalui novelnya The Vegetarian yang memenangkan Man Booker International Prize pada 2016.Dalam karya-karyanya, Han Kang mengeksplorasi tema-tema eksistensial yang sering kali terkait dengan pengalaman kekerasan dan tekanan sosial. Ia menangkap kerapuhan manusia dalam menghadapi trauma sejarah, terutama dengan latar belakang sejarah kelam Korea. Karyanya tidak hanya menggali masalah psikologis pribadi, tetapi juga mengangkat isu-isu sosial dan politik yang relevan secara global.
Han Kang diakui karena gaya puitisnya yang kuat dan kemampuannya untuk mengeksplorasi lapisan terdalam dari kondisi manusia melalui narasi yang intens dan penuh makna.
"Penghargaan Nobel Sastra 2024 diberikan kepada penulis Korea Selatan, Han Kang, “untuk prosa puitisnya yang intens yang menghadapi trauma sejarah dan mengungkap kerapuhan kehidupan manusia.”
Dalam karyanya, Han Kang menghadapi trauma sejarah dan seperangkat aturan yang tidak terlihat dan, dalam setiap karyanya, mengungkap kerapuhan kehidupan manusia. Ia memiliki kesadaran yang unik tentang hubungan antara tubuh dan jiwa, yang hidup dan yang mati, dan dengan gaya puitis dan eksperimentalnya, ia telah menjadi inovator dalam prosa kontemporer," demikian dikutip dari situs resmi The Nobel Prize.
Penyelenggara Nobel Prize
Penghargaan Nobel dikelola oleh berbagai lembaga yang ditunjuk oleh Alfred Nobel. Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia memberikan Nobel Fisika dan Nobel Kimia, sementara Institut Karolinska di Stockholm bertanggung jawab atas Nobel Kedokteran. Nobel Sastra diberikan oleh Akademi Swedia, dan Nobel Perdamaian, yang diumumkan di Oslo, dikelola oleh Komite Nobel Norwegia.
Penghargaan ini tidak hanya mengakui pencapaian individual yang luar biasa, tetapi juga menekankan pentingnya kontribusi mereka terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, literatur, dan kemanusiaan secara global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id