Terdapat 135 WNI yang bekerja di Kansanshi Mining Company. Mereka berprofesi sebagai boiler maker, fitter, welder dan piper.
Dalam kata sambutannya, Dubes Stephanus mengatakan para WNI seharusnya bangga dapat menjadi bagian dari negara demokratis. Ia meminta mereka semua untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada 13 April 2019 di Solwezi, Zambia.
Tim PPLN Harare menekankan pentingnya validitas data sebagai dasar penetapan jumlah surat suara. Seluruh WNI harus dapat terfasilitasi untuk menyalurkan suaranya.

Sosialisasi pemilu serentak 2019 di Zimbabwe dan Zambia. (Foto: KBRI Harare)
Lebih lanjut, PPLN Harare juga mengimbau WNI yang namanya belum terdaftar di DPT, dan/atau berencana akan mencoblos di Indonesia, agar segera melapor ke PPLN Harare untuk dibuatkan surat pengantar pindah TPS.
Para WNI yang hadir dalam acara mengajukan pertanyaan, di antaranya mengenai partisipasi saksi dalam penghitungan suara di TPS.
PPLN Harare akan memfasilitasi WNI yang berkeinginan menjadi saksi secara suka rela untuk penghitungan hasil perolehan suara. Hal tersebut dinilai sebagai proses penting bagi pelaksanaan pemilu yang akuntabel.
Menurut data KBRI Harare, jumlah WNI di Zambia adalah 207 orang. Lebih dari 50 persen WNI di Zambia bekerja di Kansashi Mining Company.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News