Selain menewaskan 64 jiwa, kejadian itu juga melukai 87 orang lainnya. Serangan terjadi di wilayah pemukiman warga di Kota Sadr.
Kelompok ISIS mengklaim berada di balik peristiwa itu. Melalui pernyataan yang dilontarkan melalui sosial media, serangan itu ditujukan kepada milisi Syiah. Demikian diberitakan CNN, Rabu (11/5/2016).
Pihak kepolisian mengatakan bahwa bom tersebut ditanam di sebuah mobil yang tengah diparkir. Penyelidikan atas pengeboman pun masih dilakukan.
Dalam beberapa insiden penyerangan, ISIS kerap melontarkan klaim bertanggungjawab. Khusus serangan di Irak, ISIS juga mengaku berada di balik insiden serupa April 2016 lalu, yang menewaskan puluhan orang.
Setelah serangan itu, khotbah dari ulama Syiah Muqtada al-Sadr memicu protes besar di Irak. Pada akhirnya protes itu berujung pada penyerangan gedung Parlemen dan wilayah Green Zone yang netral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News