Ilustrasi: Metrotvnews.com
Ilustrasi: Metrotvnews.com

Arab Saudi Kembali Cegat Rudal Balistik dari Yaman

Fajar Nugraha • 17 Januari 2018 10:30
Riyadh: Angkatan Udara Arab Saudi pada Selasa 16 Januari 2018 berhasil mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi di Yaman dengan sasaran Provinsi Jizan di bagian selatan negeri itu.
 
Rudal tersebut dicegat dan dihancurkan pada pukul 20.20 waktu setempat (00.20 WIB, Rabu), sementara tak ada laporan mengenai korban atau kerusakan, demikian konfirmasi jejaring berita itu.
 
Kelompok pemberontak Houthi pada Selasa mengatakan milisi tersebut menembakkan satu rudal  ke arah satu bandar udara regional di perbatasan Arab Saudi di Provinsi Jizan, kata kantor berita Saba.
 
Pemberontak Houthi menyatakan rudal tersebut adalah rudal jarak-dekat, tapi tidak memberi perincian lebih lanjut.
 
"Itu adalah serangan rudal balistik keenam oleh pemberontak Houthi ke negara tetangga Yaman yang kaya akan minyak di Teluk dalam dua bulan," menurut laporan Xinhua, seperti dikutip dari Antara, Rabu 17 Januari 2018.
 
Pekan lalu, gerilyawan Al-Houthi menembakkan rudal jarak-jauh ke arah satu bandar udara helikopter militer Apache di Kamp Pasukan Khusus Arab Saudi di Provinsi Najran di perbatasan Arab Saudi. Al Arabiya melaporkan Angkatan Udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan rudal tersebut di wilayah udara Najran.
 
Serangan baru pada Selasa dilakukan beberapa hari setelah para ahli PBB menuduh Iran melanggar embargo senjata PBB dengan secara langsung atau tidak langsung menyediakan rudal dan pesawat tanpa awak untuk pemberontak Houthi di Yaman.
 
Masih pekan lalu, gerilyawan Al-Houthi mengancam akan memutus jalur pelayaran Laut Merah jika koalisi pimpinan Arab Saudi terus bergerak maju ke Kota Pelabuhan Yaman Hodeidah, kata kantor berita Saba --yang dikuasai oleh Houthi.
 
Pada Maret 2015, Arab Saudi memimpin koalisi militer pasukan Arab, yang didukung Amerika Serikat, untuk ikut campur dalam konflik Yaman guna mendukung Pemerintah Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan.
 
Koalisi tersebut telah melancarkan ribuan serangan udara terhadap gerilyawan Al-Houthi, dalam upaya untuk membalikkan perolehan gerilyawan dan memulihkan kekuasaan Hadi di Ibu Kota Yaman, Sanaa.
 
Perang itu telah menewaskan lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, dan mendorong negeri tersebut ke ambang kelaparan massal.
 
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat dalam perang di Yaman juga telah menuduh Iran mendukung gerilyawan Syiah Al-Houthi dan berada di belakang krisis di Yaman.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan