medcom.id, Pretoria: Para pengunjuk rasa berkumpul di kota-kota besar Afrika Selatan (Afsel) menyerukan Presiden Jacob Zuma untuk mundur setelah pemecatan menteri keuangan yang dihormati.
Massa terbentuk menjelang demonstrasi di Johannesburg, Cape Town, Durban, dan ibu kota Pretoria. Zuma memecat Menteri Keuangan Pravin Gordhan menyebabkan peringkat kredit negara itu terperosok ke status rendah.
Seperti dilansir BBC, Jumat 7 April 2017, Langkah itu telah menambah tekanan ekonomi yang sudah menyulitkan Afsel.
Ribuan orang diperkirakan berbaris dan menyebar gambar bersama di media sosial, pada Jumat 7 April, menunjukkan kerumunan besar berkumpul di Church Square di Pretoria. Kendati muncul kebingungan apakah demonstrasi di ibu kota diizinkan oleh hukum.
Polisi mengatakan, pada Kamis 6 April, bahwa pawai di Pretoria ilegal karena mereka tidak diberi izin oleh pemerintah kota. Tapi larangan itu kemudian dibatalkan oleh hakim.
Para pengunjuk rasa di ibu kota berencana untuk berbaris ke gedung pemerintahan, Union Buildings. Di Johannesburg, di mana warga berkumpul tidak jauh dari markas ANC, para pengendara telah disarankan untuk menghindari kawasan pusat bisnis kota.
Ratusan veteran perjuangan bersenjata anti-apartheid dari ANC dan anggota sayap pemuda partai yang berkuasa ini telah berkumpul di luar kantor pusat untuk melindungi bangunan.
Pemerintah, yang telah menyerukan perdamaian selama protes menjalari negeri, menebera tweet bahwa hukum di Afsel juga untuk "melindungi hak mereka yang tidak ingin berpartisipasi dalam aksi protes".
Awal pekan ini, sebuah badan pembuat keputusan utama dalam partai ANC yang berkuasa mengeluhkan Zuma telah gagal berkonsultasi secara eksekutif sebelum merombak kabinetnya. Langkah pemecatan Gordhan dari jabatannya membuat marah lawan dan sekutu Zuma, menyebabkan keretakan dalam partai ANC yang berkuasa, yang telah memerintah Afsel sejak 1994.
Sisa beberapa tokoh dalam kepemimpinan ANC mempertanyakan, apakah Zuma harus tetap sebagai presiden. Sekutu kunci ANC, Partai Komunis Afrika Selatan (SACP) dan federasi utama serikat perdagangan Cosatu, bergabung dalam seruan kepada Zuma agar mundur.
Tapi partai Komite Pekerja Nasional (NWC), yang turut membahas perombakan kabinet, kemudian memberikan dukungannya kepada presiden.
Zuma telah digambarkan di media lokal sebagai Teflon Don karena keterampilannya bertahan di tampuk kekuasaan menyusul penjelasan mengapa dia memecat menteri keuangan secara kontroversial.
Partai-partai oposisi, bersama-sama dengan beberapa di aliansi pemerintahan sendiri, merencanakan aksi massa, Jumat, melalui protes publik untuk menuntut pengunduran dirinya.
Partai sayap kiri, Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF), mengadu ke pengadilan meminta izin untuk pemakzulan presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News