Seorang jurnalis AFP di dekat lokasi mendengar suara tembakan setelah ledakan terjadi. Salah satu ledakan diduga berasal dari bom mobil.
Belum ada pihak yang mengklaim ledakan, namun grup ekstremis Al-Shabaab biasa melancarkan serangan serupa di Somalia.
Pengamanan di bandara Mogadishu diperkuat dan bahkan disatukan dengan markas utama misi Uni Afrika untuk Somalia, yakni pasukan khusus beranggotakan 22 ribu prajurit. Fungsi utama mereka adalah mengamankan Somalia dari serangan militan, termasuk Al-Shabaab.
Al-Shabaab sudah diusir dari Mogadishu pada 2011, namun masih tetap menjadi ancaman serius di Somalia dan negara tetangga Kenya, dimana mereka kerap melancarkan serangan teror.
Juni lalu, al-Shabab menawan beberapa orang dalam serangan ke sebuah hotel di Mogadishu, yang menelan sedikitnya tujuh korban jiwa.
Sejumlah laporan media lokal menyebut tiga dari tujuh korban tewas adalah petugas keamanan. Militer Somalia berusaha merebut kembali hotel Naso-Hablod setelah al-Shabab meledakkan sebuah bom mobil dan menyerbu bangunan tersebut.
Grup ekstremis itu biasa melancarkan serangan di Mogadishu dalam upaya menggulingkan pemerintahan Somalia yang didukung negara Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News