Dilansir dari laman Mehr News Agency, surat OKI juga mengekspresikan kekhawatiran mendalam mengenai pengakuan Amerika Serikat terhadap kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Dalam surat itu, OKI meminta rezim Israel segera menarik diri dari seluruh wilayah pendudukan, termasuk Golan. OKI menyebut Presiden AS Donald Trump telah melegitimasi pendudukan rezim Zionis di Golan, walau wilayah tersebut adalah milik Suriah.
`
Negara-negara anggota OKI juga menekankan bahwa rezim Israel harus patuh terhadap resolusi Majelis Umum, Dewan Keamanan dan Dewan HAM PBB terkait Golan. Selain Golan, Israel juga diminta segera mundur dari Yerusalem Timur.
Pada 25 Maret, Trump menandatangani sebuah proklamasi yang mengakui kedaulatan Israel di Golan. Pengakuan itu dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih di Washington.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mengecam keras pengakuan Trump terhadap Israel di Golan. Damaskus menyebut keputusan AS sebagai sebuah "serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah."
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah setelah berlangsungnya Perang Enam Hari pada 1967. Setelah itu Israel menduduki Golan, sebuah langkah yang tidak pernah diakui komunitas internasional, termasuk Indonesia.
Indonesia menegaskan bahwa Dataran Tinggi Golan "sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah Republik Suriah."
"Posisi Indonesia ini berdasarkan pada prinsip dalam Piagam PBB mengenai penghormatan atas kedaulatan dan integritas teritorial setiap negara, serta berbagai elemen yang terkandung pada resolusi-resolusi Dewan Keamanan terkait Dataran Tinggi Golan," sebut pernyataan Kemenlu RI.
Baca: Indonesia Tegaskan Dataran Tinggi Golan Bagian dari Suriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
