"Perjanjian gencatan senjata disepakati sebagai hasil dari upaya Mesir dan telah disahkan oleh faksi-faksi Palestina termasuk Jihad Islam," kata pejabat tinggi Mesir itu, seperti dikutip AFP, Kamis, 14 November 2019.
Sebuah sumber Jihad Islam mengonfirmasi perjanjian itu dengan AFP.
Kelompok pejuang Palestina Jihad Islam dan Israel terlibat baku tempur. Keduanya saling melepaskan rudal dan roket, setelah pasukan Israel membunuh komandan senior organisasi itu, Baha Abu al-Atta.
Jihad Islam telah menawarkan persyaratan pada Rabu untuk gencatan senjata Gaza yang dimediasi Mesir dengan Israel. Mereka mengatakan bahwa jika ini tidak dipenuhi, maka dapat melanjutkan serangan lintas perbatasan tanpa ampun.
Pemerintah Israel menuduh al-Atta sebagai otak dan perencanaan serangan terhadap Israel. Jihad Islam dituduh melakukan serangan roket dan drone masa lalu terhadap Israel.
“Serangan udara yang dilakukan Israel sudah menewaskan 32 orang warga Palestina. Terbaru, serangan tersebut menewaskan satu keluarga yang berjumlah enam orang,” ujar petugas medis di Palestina.
Tidak ada warga Israel yang terbunuh dalam pertarungan terbaru. Jalur Gaza, tempat Jihad Islam dan kelompok pejuang Palestina lainnya bertahan, tetap diblokade dari udara, laut, dan darat oleh militer Israel.
Hamas dan Israel terlibat tiga perang di wilayah itu antara 2008-2014. Sejak Maret 2018, Palestina telah berkumpul untuk demonstrasi mingguan di perbatasan antara Gaza dan Israel, dengan sedikitnya 309 tewas akibat tembakan penembak jitu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id