Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam acara di Istanbul, 3 Agustus 2019. (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam acara di Istanbul, 3 Agustus 2019. (Foto: AFP/OZAN KOSE)

Turki Kembali Jadwalkan Operasi Lintas Perbatasan ke Suriah

Arpan Rahman • 05 Agustus 2019 12:38
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berencana melancarkan operasi militer lintas perbatasan ke Suriah untuk memberantas pasukan Kurdi.
 
Dalam sebuah pidato di Bursa, Minggu 4 Agustus, Erdogan mengatakan Turki telah menginformasikan Rusia dan Amerika Serikat mengenai rencana operasi ini. Namun Erdogan tidak mengatakan kapan penyerangan akan dilakukan.
 
Turki pernah mengumumkan rencana menggelar operasi militer di wilayah timur dari Sungai Efrat. Rencana tersebut akhirnya dibatalkan usai Turki dan AS sepakat menciptakan zona aman di wilayah perbatasan yang dekat dengan Suriah.

Dalam kesepakatan, zona aman itu akan menjadi suatu wilayah yang bersih dari milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Selama ini, Turki menuduh YPG sebagai perpanjangan tangan dari pasukan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Turki dan PKK, disebut Erdogan sebagai "organisasi teroris," terlibat pertempuran selama bertahun-tahun.
 
Ankara menuduh Washington sengaja menunda-nunda pembentukan zona aman. AS juga diminta segera mengakhiri hubungan dengan YPG.
 
Rencana terbaru Erdogan akan menjadi operasi lintas perbatasan kali ketiga yang dilakukan Turki ke wilayah Suriah. Dua operasi sebelumnya dilakukan di Suriah utara pada 2016 dan 2018.
 
"Kita telah memasuki Afrin, Jarablus dan Al-Bab. Sekarang kita akan memasuki area timur Efrat," kata Erdogan dalam pidatonya, dilansir dari Al Jazeera, Senin 5 Agustus 2019.
 
Sebelumnya, pasukan Kurdi di Suriah telah menolak tawaran Amerika Serikat ihwal ‘zona keamanan’ di bawah kendali Turki di sepanjang kawasan Suriah dari perbatasan kedua negara.
 
Pemimpin politik senior Aldar Khalil berkata, Kurdi hanya akan menerima pengerahan pasukan PBB di sepanjang perbatasan demi menangkal serangan, termasuk yang mungkin datang dari Turki.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan