Petugas mendistribusikan kotak suara ke sejumlah TPS di Tunisia pada 14 September, satu hari menjelang pemilu. (Foto: AFP/FETHI BELAID)
Petugas mendistribusikan kotak suara ke sejumlah TPS di Tunisia pada 14 September, satu hari menjelang pemilu. (Foto: AFP/FETHI BELAID)

Pilpres Tunisia Dimulai, Jutaan Warga Gunakan Hak Pilih

Arpan Rahman • 15 September 2019 14:00
Tunis: Sekitar tujuh juta warga Tunisia beramai-ramai mendatangi tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum presiden, Minggu 15 September 2019. Pilpres ini diikuti banyak kandidat, dengan tiga hingga empat tokoh utama.
 
Beberapa tokoh kunci meliputi pengusaha media Nabil Karoui, yang berada di tahanan terkait penyelidikan dugaan pencucian uang; Abdelfattah Mourou dari partai Islam Enahdhha; dan juga Perdana Menteri Youssef Chahed.
 
Popularitas PM Chahed tercoreng atas lambannya perekonomian Tunisia dan juga meroketnya harga berbagai kebutuhan pokok. Ia juga menghadapi gelombang tuduhan bahwa penahanan terhadap Karoui bermotif politik.

Pilpres digelar usai berlalunya masa kampanye sengit di seantero Tunisia, yang berlangsung setelah kematian mantan presiden Beji Caid Essebsi pada Juli lalu.
 
Essebsi terpilih sebagai presiden usai pemberontakan 2011 yang berujung pada tergulingnya diktator Zine El Abidine Ben Ali.
 
Pemerintah Tunisia melarang adanya jajak pendapat atau survei dalam pilpres sejak Juli lalu. Namun menurut pengamatan sejumlah pihak, mayoritas warga Tunisia yang belum dapat menentukan pilihan karena banyaknya pilihan.
 
"Saya masih belum dapat memutuskan antar dua kandidat. Saya akan memutuskannya nanti saja di bilik suara," ujar seorang warga bernama Sofiene, dikutip dari AFP.
 
"Menurut saya para kandidat yang 'jujur' sulit menang dalam pemilu ini," lanjutnya.
 
Beberapa kandidat yang namanya tidak terlalu dikenal di Tunisia berusaha mencitrakan diri mereka sebagai tokoh 'bersih' dan 'jujur.' Salah satu dari mereka adalah Kais Saied, profesor ilmu hukum yang menolak bergabung dengan partai politik.
 
Saat masa kampanye, ia lebih memilih bergerak sendiri dari rumah ke rumah dalam menyuarakan visi misinya untuk Tunisia yang lebih baik.
 
Sekitar 70 ribu aparat dikerahkan dalam pilpres Tunisia, termasuk 50 ribu yang difokuskan pada TPS. Hasil exit poll diperkirakan baru muncul malam ini atau Senin dini hari. Namun hasil awal versi pemerintah baru akan muncul sekitar Selasa mendatang.
 
Tanggal untuk pilpres putaran kedua belum ditentukan, namun harus berlangsung setidaknya pada 23 Oktober atau 6 Oktober jika digelar bersamaan dengan pemilu legislatif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan