medcom.id, Damaskus: Pesawat Rusia telah menggempur lewat tiga serangan udara atas militan Islamic State (ISIS) di sekitar kota Suriah, al-Bab, selama 24 jam terakhir. Pihak militer Turki mengatakan, pada Jumat 30 Desember, gempuran tersebut menjadi dukungan Rusia mengawali operasi militer Turki di kawasan ini.
Serangan datang tatkala gencatan senjata nasional di Suriah -- ditengahi Rusia dan Turki yang mendukung pihak berlawanan dalam konflik -- kembali goyah di tengah malam. ISIS tidak termasuk dalam perjanjian itu.
Turki anggota NATO melancarkan serangan ke Suriah, menamakan operasinya "Perisai Efrat ", sejak lebih dari empat bulan silam guna mengusir militan ISIS menjauh dari wilayah perbatasan. Pasukan pemberontak Suriah yang didukung Turki telah mengepung al-Bab selama beberapa pekan.
Dalam putaran sehari-hari operasi militer di kawasan itu, militer Turki mengatakan telah menerima informasi bahwa 12 pejuang ISIS telah tewas dalam serangan udara Rusia di sekitar al-Bab. Dikatakan, target sudah dicapai di kota itu dan gempuran langsung diteruskan ke selatan.
"Seorang tentara Turki tewas dan lima terluka dalam serangan ISIS di selatan al Azraq, sebelah barat dari al-Bab," kata militer secara terpisah, seperti disitir Reuters, Jumat (30/12/2016).
Dikatakan, pesawat tempur Turki juga menggelar serangan udara di daerah al-Bab dan Daglabash, menghancurkan 17 target ISIS dan membunuh 26 militan.
Turki, pada Senin 26 Desember, menyerukan anggota koalisi yang dipimpin AS melawan ISIS untuk memberi dukungan udara bagi operasi mereka di sekitar al-Bab, dukungan yang belum juga muncul.
Operasi Turki di Suriah juga dirancang untuk mencegah milisi YPG Kurdi, yang dianggap kelompok teroris, datang bergabung ke daerah tersebut demi mengendalikan wilayah sepanjang perbatasan Turki. Ditakutkan, gerakan itu akan menambah keberanian separatisme Kurdi di dalam negeri Turki sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News