"Seorang sumber resmi dari EgyptAir menyatakan bahwa penerbangan MS804, yang bertolak dari Paris pada pukul 23.09 (CEST), menuju ke Kairo, telah menghilang dari radar," tulis pihak maskapai di akun Twitter.
Tweet berikutnya dari EgyptAir mengatakan pesawat tersebut, yang terbang di ketinggian 37 ribu kaki, menghilang tak lama setelah memasuki zona udara Mesir. Pesawat mengangkut 59 penumpang dan 10 kru.
Menurut flightradar24.com, pesawat itu adalah tipe Airbus A320 dan posisi terakhirnya terpantau di atas Laut Mediterania.
Sebuah Airbus A321 yang dioperasikan maskapai Metrojet dari Rusia, jatuh di Sinai, Mesir, pada 31 Oktober 2015. Peristiwa tersebut menewaskan total 224 penumpang dan kru. Rusia dan pemerintahan beberapa negara Barat menduga pesawat itu jatuh karena bom. Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim telah menyelundupkan bahan peledak ke pesawat tersebut.

Pesawat EgyptAir. Foto: AFP
Reuters melaporkan pada Januari, dengan mengutip beberapa sumber dari tim investigator, bahwa seorang mekanik EgyptAir yang sepupunya bergabung dengan ISIS di Suriah, adalah tersangka penyelundup bom.
Pada Maret, sebuah pesawat EgyptAir yang terbang dari Alexandria ke Kairo dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus oleh seorang pria, yang disebut otoritas setempat mengenakan sabuk bahan peledak palsu. Dia ditangkap setelah menyerahkan diri.
Hingga saat ini, otoritas Prancis belum dapat dihubungi terkait hilangnya EgyptAir MS804.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News