Dalam penyerahan Surat-surat Kepercayaan tersebut, Dubes RI didampingi isteri, Pelaksana Fungsi Politik dan Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Dakar.
Dalam kesempatan tête a tête dengan Presiden Cabo Verde, Dubes RI menyampaikan secara langsung salam hangat Yang Mulia Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia, disertai komitmen Tanah Air untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Cabo Verde.
Ia juga mengucapkan selamat atas peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Cabo Verde yang jatuh pada tanggal 5 Juli 2016. Dubes RI juga menginformasikan saat ini Cabo Verde telah menjadi negara rangkapan KBRI Dakar, yang sebelumnya dirangkap KBRI Abuja, Nigeria. Dalam pertemuan tête a tête tersebut, Presiden Cabo Verde didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Luis Filipe Tavares, dan Penasehat Diplomatik, Arnaldo Delgado.
Dubes RI menyampaikan hubungan bilateral kedua negara telah berjalan dengan baik, namun masih perlu meningkatkannya di berbagai bidang, termasuk people-to-people contact. Kerja sama di bidang perdagangan juga perlu ditingkatkan mengingat total perdagangan kedua negara pada tahun 2015 masih terbilang cukup rendah yakni kurang dari USD5 juta.

Dubes Mansyur dan Presiden Fonseca. (Foto: KBRI Dakar)
Selain itu, Dubes RI juga menyampaikan kedua negara memiliki kesamaan sebagai negara kepulauan, sehingga sektor perikanan dan maritim serta pariwisata juga menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Cabo Verde. Dalam kaitan ini, Dubes RI mempromosikan industri-industri strategis yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia seperti Kapal Fery buatan PT PAL, Pesawat CN 235 buatan PT Dirgantara Indonesia dan Perlengkapan militer buatan PT PINDAD sebagai alat transportasi laut dan udara serta untuk keperluan militer.
Presiden Cabo Verde dalam tanggapannya menyampaikan ucapan selamat kepada Dubes RI yang telah ditunjuk Pemerintah Indonesia untuk bertugas Cabo Verde. Presiden Cabo Verde berharap dengan jarak yang lebih dekat antara Dakar dengan Praia dibandingkan antara Abuja dengan Praia, hubungan dan kerja sama kedua negara di berbagai bidang akan semakin meningkat serta dapat direalisasikan.
Sang Presiden juga menyampaikan sebelum menjadi orang nomor satu di Cabo Verde, dirinya pernah berkunjung ke Indonesia ketika bergabung dalam tim PBB di Timor Leste tahun 2002 dan sempat berlibur di Indonesia tahun 1992. Presiden Jorge Fonseca sangat terkesan dengan pembangunan Indonesia sehingga berharap hubungan dan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang dapat ditingkatkan.
Dalam kaitan ini, Presiden Cabo Verde menekankan 3 (tiga) prioritas kerja sama yang perlu ditingkatkan oleh kedua negara yaitu: (i) kerja sama bidang ekonomi dan bisnis, (ii) kerja sama manajemen penanggulangan bencana alam; dan (iii) kerja sama pelatihan.

Rombongan Dubes RI dan Presiden Cabo Verde. (Foto: KBRI Dakar)
Tidak hanya itu, Presiden Cabo Verde juga meminta kepada Dubes RI untuk menyampaikan undangan kepada pihak-pihak di Cabo Verde untuk menghadiri dan berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia bulan Oktober 2016. Presiden juga mengharapkan pengusaha Indonesia dapat berkunjung ke Cabo Verde untuk melakukan temu bisnis dengan pengusaha Cabo Verde.
Menanggapi Presiden Cabo Verde, Dubes RI mengharapkan dukungan dari Presiden Cabo Verde selama melaksanakan tugasnya sebagai Duta Besar untuk Cabo Verde. Dubes RI juga menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia siap untuk melakukan kerja sama pelatihan bidang pertanian, seperti kerja sama pelatihan di bidang pertanian yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Gambia. Dubes RI juga mengundang Presiden Cabo untuk Verde berkunjung ke Indonesia, antara lain dalam rangka menghadiri pertemuan Konferensi Asia Afrika berikutnya yang diselenggarakan di Indonesia.
Cabo Verde atau dalam Bahasa Inggris lebih dikenal sebagai “Cape Verde” merupakan negara kepulauan yang terletak di kepulauan vulkanik sebelah utara Samudera Atlantik, lepas pantai barat laut Afrika, yang terkenal dengan budaya Creole Portugis-Afrika dan memiliki wilayah seluas lebih kurang 4000 Km2. Cabo Verde memiliki jumlah penduduk sebanyak 513.900 dan mayoritas penduduknya (80%) beragama Katolik. Cabo Verde yang yang dulunya merupakan kepulauan yang tidak berpenghuni tersebut ditemukan dan diduduki oleh bangsa Portugis pada abad ke-15, dan mendapatkan kemerdekaan dari Portugal di tahun 1975. Pada tahun 2013 Pemerintah Cabo Verde menetapkan “Cabo Verde” sebagai nama resmi negara untuk kepentingan-kepentingan resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News