Fethullah Gulen yang saat ini dalam pengasingan di Amerika Serikat (Foto: Reuters)
Fethullah Gulen yang saat ini dalam pengasingan di Amerika Serikat (Foto: Reuters)

Gulen Percaya Kebenaran akan Terungkap

Usman Kansong • 22 Agustus 2016 21:59
medcom.id, Pensylvania: Fethullah Gulen, ulama Turki, kembali membantah tuduhan dirinya sebagai mastermind di balik percobaan kudeta di Turki 15 Juli 2016. Gulen yang sejak 1999 bermukim di Amerika Serikat itu mengatakan dirinya tidak tahu pasti siapa yang melakukan kudeta.
 
"Rumor di media menyebutkan ada pertentangan faksi-faksi dalam militer. Tapi bila itu kudeta militer, sampai sekarang tidak diketahui siapa pimpinannya," kata Gulen dalam wawancara dengan sejumlah wartawan dari Indonesia, termasuk wartawan Media Indonesia, Usman Kansong, Senin (22/8/2016) di Pensylvania, Amerika Serikat.
 
Gulen enggan mengatakan Presiden Turki Recep Tayeb Erdogan lah yang merekayasa kudeta, "Tetapi, yang jelas dunia mempertanyakannya," tutur Gulen.

Gulen lalu mengatakan dirinya tidak kenal dengan seorang jenderal yang dituduh terlibat kudeta. Jenderal tersebut oleh media dikatakan seorang Gulenis. Ia tahu nama sang jenderal dari media. Gulen menduga itu hanyalah propaganda pihak Erdogan.
 
Yang pasti pula, sambung Gulen, Erdogan tengah memperkuat kekuasaannya. Erdogan memberangus media yang kritis dan menahan banyak sekali orang yang tidak sepaham dengannya.
 
Menjawab pertanyaan bahwa Erdogan membela Palestina dan menentang Israel, Gulen mengatakan itu tidak benar. Ia mencontohkan Hizmet, gerakan sosial yang digagasnya, membangun dan mengoperasikan rumah sakit di Palestina. "Sekarang rumah sakit itu ditutup Erdogan," katanya.
 
Gulen juga mengisahkan ketika pada 2010 kapal Marmara yang membawa relawan untuk membantu Palestina diadang Israel, Erdogan enggan memenuhi permintaan agar mengirim kapal untuk membantu para relawan. 
 
"Erdogan beralasan itu akan merusak hubungan Turki dan Israel," ujar Gulen.
 
Gulen juga meluruskan kabar bahwa dia pernah dekat dengan Erdogan. Yang terjadi adalah Hizmet dan AK Party, partai Erdogan, sama-sama mendukung referendum. "Saya dan Erdogan tidak pernah dekat," ucapnya.
 
Gulen percaya semua kebenaran terkait kudeta di Turki dan bagaimana sebetulnya Erdogan akan terungkap. "Cepat atau lambat kebenaran akan terungkap," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan