Pernyataan Yaalon muncul di tengah ketegangan usai jet Rusia ditembak jatuh Turki. Istanbul menuding jet Moskow melanggar zona udaranya dari Suriah, dan terpaksa ditembak karena mengabaikan peringatan yang diberikan berulang-ulang.
Rusia membantah tudingan Turki, dan menyebut pada saat kejadian jetnya sedang berada di langit Suriah.
"Ada sedikit intrusi sekitar satu mil oleh pesawat Rusia dari Suriah ke zona udara kami, tapi kejadian ini segera diselesaikan dan jet itu kembali ke Suriah," kata Yaalon dalam sebuah siaran radio, seperti dilansir AFP, Minggu (29/11/2015).
"Sepertinya itu adalah kesalahan pilot yang terbang di dekat Golan," sambung dia.
Israel merebut sebagian besar area Golan Heights dari Suriah pada 1967, untuk kemudian dianeksasi. Langkah Israel ini tidak pernah diakui komunitas internasional.
Yaalon menyebut Israel dan Rusia telah membuat perjanjian untuk menghindari perselisihan atas konflik Suriah.
"Pesawat Rusia tidak pernah berniat menyerang kami. Itulah mengapa kita tidak langsung bereaksi dan menembak jatuh pesawat mereka saat kesalahan terjadi," tutur Yaalon.
Moskow melancarkan misi udaranya di Suriah pada 30 September, untuk menghabisi kelompok militan Islamic State (ISIS) dan grup teroris lainnya..
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin pernah bertemu di Moskow pada September untuk membicarakan sejumlah langkah untuk menghindari bentrokan tak disengaja dalam misi di Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id