Pengungsi Suriah yang mencari kehidupan baru (Foto: AFP)
Pengungsi Suriah yang mencari kehidupan baru (Foto: AFP)

Pengungsi Perempuan Suriah di Lebanon Hadapi Pelecehan

Fajar Nugraha • 02 Februari 2016 09:58
medcom.id, Beirut: Kelompok pemerhati HAM, Amnesty International menyebutkan bahwa para pengungsi perempuan asal Suriah yang ditempatkan di Lebanon, menderita pelecehan dan eksploitasi.
 
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Amnesty, 70 persen dari lebih satu juta pengungsi Suriah di Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka juga selama ini dihadapkan pada minimnya bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Laporan tersebut dikeluarkan menjelang konferensi donor untuk Suriah, di London, Inggris pekan ini. Melalui laporan ini, Amnesty meminta diberikan banyak bantuan lagi untuk pengungsi Suriah.

Perempuan menjadi perhatian utama dari pihak Amnesty. Menurut Amnesty, pengungsi perempuan kerap menjadi korban eksploitasi.
 
"Banyak dari pengungsi perempuan yang bekerja dengan gaji sangat minim. Mereka juga dihadapkan pada pelecehan seksual dari majikan yang memperkerjakan dan bahkan polisi," ujar peneliti  jender Amnesty International, Kathryn Ramsay, seperti dikutip AFP, Selasa (1/2/2016).
 
"Mereka kerja dengan gaji yang tidak pantas, tinggal di rumah yang kotor dan juga dihadapkan bahwa ketidakstabilan finansial. Hal ini menyebabkan banyak pihak berkuasa mengambil kesempatan," lanjutnya.
 
Selain itu, aturan yang diperketat menyebabkan banyak dari pengungsi tidak bisa memperbaharui izin tinggalnya. Hal tersebut mengartikan mereka hidup Lebanon dengan status ilegal dan menjadi target penganiayaan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan