Mugabe, meninggal pekan kemarin di Singapura di usia 95 tahun, meninggalkan Zimbabwe usai berkuasa selama 37 tahun. Gaya kepemimpinannya yang brutal dinilai banyak orang telah membuat Zimbabwe jatuh ke jurang krisis ekonomi.
Sekitar dua tahun lalu, Mugabe digulingkan militer dan mantan loyalisnya sendiri. Mugabe digulingkan karena banyak warga menilai ia hendak melanjutkan rezim dengan menunjuk istrinya sendiri, Grace.
Jenazah Mugabe telah diterbangkan dari Singapura ke Zimbabwe pada Rabu kemarin. Pemerintah Zimbabwe memutuskan tetap memberikan prosesi kenegaraan kepada Mugabe, terlepas dari berbagai kesalahannya.
"Meski dia telah melakukan banyak kesalahan, posisi pemerintah sudah jelas," kata Menteri Luar Negeri Zimbabwe Sibusiyo Mayo kepada kantor berita AFP. "Mantan Presiden Mugabe adalah ikon negara," lanjutnya.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan belasan mantan pemimpin Afrika lainnya dijadwalkan hadir dalam prosesi pemakaman kenegaraan Mugabe di stadium olahraga Harare.
Namun pemakaman akhir jenazah Mugabe di monumen nasional Zimbabwe baru akan dilakukan saat sebuah makam khusus untuknya selesai dibangun.
Walau telah berjasa mengakhiri kekuasaan minoritas kulit putih dan mendorong sektor pendidikan serta kesehatan di Zimbabwe, Mugabe berubah menjadi tiran dan bertindak brutal terhadap segala bentuk kritik.
Jutaan warga Zimbabwe telah melarikan diri ke negara lain di tengah krisis ekonomi dan juga hiperinflasi yang diakibatkan gaya kepemimpinan Mugabe.
Saat ini masih banyak warga Zimbabwe yang kesulitan menjalani kehidupan sehari-hari, meski Presiden Emmerson Mnangagwa telah menjanjikan lebih banyak investasi dan lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News