"Kami memiliki puluhan target di Uni Emirat Arab yang bisa kami serang kapan saja, terutama di Dubai dan Abu Dhabi," kata Juru Bicara militer Houthi Yahya Saree, dikutip dari AFP, Kamis 19 September 2019.
Uni Emirat Arab sendiri merupakan bagian dari koalisi Arab Saudi yang berperang melawan Houthi.
"Jika Anda menginginkan perdamaian dan keamanan untuk fasilitas anda, maka tinggalkan Yaman saat ini juga," lanjut Saree.
Sebelumnya, Houthi pernah juga melontarkan ancaman terhadap Uni Emirat Arab dan mengklaim sebuah serangan. Namun, kala itu, Uni Emirat Arab tidak pernah berkomentar.
Pekan ini, Houthi mengklaim telah melakukan serangan yang menghancurkan kilang minyak Arab Saudi. Namun, Saudi dan Amerika Serikat menolak klaim tersebut dan menuding Iran adalah pelakunya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga menuding Iran berada di balik serangan di Abqaiq dan Khurais. Pompeo menyebut tidak ada bukti bahwa serangan drone itu dilancarkan dari Yaman, tempat Houthi beroperasi.
"Iran telah melancarkan serangan yang belum pernah dilakukan sebelumnya terhadap pemasok energi global," tulis Pompeo di Twitter.
Presiden AS telah mengutuk serangan tersebut usai berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman via telepon. Kala itu, Trump menawarkan bantuan di bidang pertahanan kepada Pangeran Mohammed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News