"Sekjen khawatir atas laporan kekejaman terhadap warga sipil berjumlah besar, termasuk wanita dan anak-anak, dalam situasi terkini di Aleppo," ujar juru bicara Ban, Stephane Dujarric.
"Meski PBB belum dapat mengonfirmasi laporan ini secara independen, Sekjen Ban menyampaikan kekhawatirannya terhadap kubu bertikai," sambung dia, seperti dikutip AFP, Senin (12/12/2016).
Pasukan Suriah mengatakan pertempuran di Aleppo memasuki "fase final" setelah pemberontak terpukul mundur dan melarikan diri ke bekas markasnya.
Loyalis Presiden Bashar al-Assad telah menguasai 90 persen Aleppo bagian timur yang sebelumnya dikuasai pemberontak. Jatuhnya Aleppo akan menjadi kekalahan pertama pemberontak sejak konflik Suriah dimulai pada 2011.
"Kami sedang berada dalam momen terakhir sebelum kemenangan," tutur seorang pejabat militer Suriah.
Seorang koresponden AFP di Aleppo barat mendengar suara tembakan api tanda perayaan pada Senin malam. Saluran televisi pemerintah Suriah memperlihatkan orang-orang bergembira sembari mengangkat foto Assad dan bendera negara.
"Warga Aleppo mengekspresikan kemenangan mereka melawan teroris," tulis kantor berita SANA, merujuk pada pemberontak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News