Erupsi besar tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi untuk tahun ini. Debu tebal dikeluarkan oleh Gunung Api Fuego, yang berada pada 3.763 meter di atas permukaan laut.
Hal ini menganggu arus lalu lintas udara dan memaksa Bandara La Aurora, Guatemala City ditutup operasinya.
Para pekerja saat ini bekerja keras untuk membersihkan landasan pacu dari debu. Namun belum jelas kapan bandara akan kembali beroperasi.
"Korban tewas berasal dari wilayah pedesaan yang terperangkap oleh aliran lava panas," ujar Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Guatemala, David de Leon, seperti dikutip AFP, Senin 4 Juni 2018.
"Sementara 20 orang lainnya dilaporkan terluka dan lebih dari 2.000 warga dievakuasi, termasuk dari wilayah Antigua. Wilayah tersebut merupakan lokasi wisata utama dari Guatemala.
Para petani yang menyelamatkan diri pun diselimuti debu, sebelum akhirnya diselamatkan oleh pihak pertahanan sipil setempat. Mereka dibawa ke tempang penampungan yang lebih aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News