Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva. Foto: Xinhua.
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva. Foto: Xinhua.

Luiz Inácio Lula da Silva Mantan Buruh Pabrik yang Jadi Tokoh Inspiratif Brazil

Arif Wicaksono • 24 Oktober 2025 16:43
Jakarta: Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, baru-baru ini menyita perhatian publik Indonesia, terutama setelah kunjungan kenegaraannya pada 23 Oktober 2025. 
 
Selain menjadi simbol kemitraan strategis, sosoknya memiliki latar belakang yang inspiratif dan rekam jejak yang panjang dalam perpolitikan Brasil. 
 

Kedekatannya dengan Indonesia pun terjalin kuat, baik secara historis maupun lewat kerja sama yang semakin intensif di era kepemimpinannya saat ini.

Dari Buruh Pabrik Jadi Pemimpin Bangsa

Lula lahir pada 27 Oktober 1945 di Garanhuns, Pernambuco, dari keluarga miskin di wilayah timur laut Brasil. Sebelum terjun ke dunia politik, ia bekerja sebagai buruh pabrik di São Paulo. 
 
Pengalaman keras di lapangan membuatnya aktif dalam serikat pekerja dan menjadi tokoh penting dalam gerakan buruh pada masa rezim militer Brasil.

Pada 1980, Lula mendirikan Partai Pekerja (Partido dos Trabalhadores/PT) yang kemudian menjadi salah satu kekuatan politik besar di Brasil. Ia terpilih sebagai Presiden Brasil pada 2002 dan menjabat selama dua periode, yakni 2003 hingga 2010. 
 
Masa pemerintahannya dikenal lewat program sosial dan pengentasan kemiskinan yang sukses mengangkat jutaan warga Brasil ke kelas menengah.
 
Usai dua periode memimpin, Lula sempat tersandung kasus korupsi dan dijatuhi hukuman penjara pada 2018. Namun, pada 2021 Mahkamah Agung Brasil membatalkan vonis tersebut karena dianggap tidak sah.
 
Kebangkitannya dari keterpurukan menjadi salah satu kisah politik paling dramatis di dunia modern. Pada 2022, Lula kembali memenangkan pemilu presiden, mengalahkan petahana Jair Bolsonaro, dan resmi menjabat untuk ketiga kalinya pada 2023.
 
Dalam periode barunya ini, Lula menaruh perhatian besar pada isu perubahan iklim, kesetaraan sosial, serta peran negara-negara Global South dalam tatanan dunia multipolar.

Kedekatan dengan Indonesia

Hubungan Brasil dan Indonesia memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Lula. Pada Oktober 2025, Lula melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia setelah 17 tahun, dan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
 
Dalam kunjungan itu, kedua negara menandatangani delapan nota kesepahaman (MoU) di bidang energi terbarukan, pertambangan, ekonomi digital, dan pendidikan. 
 
Lula menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan strategis antara Brasil dan Indonesia yang telah terjalin sejak 2008.
 
Dalam pernyataannya, Lula juga memuji peran Indonesia dalam sejarah gerakan negara-negara berkembang, khususnya melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 di Bandung. 
 
"Tujuh puluh tahun yang lalu, pada Konferensi Bandung, Indonesia telah mengibarkan panji perjuangan untuk tatanan internasional yang lebih adil,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Presiden RI, Jumat (24/10/2025).
 
Ia menyebut dunia memiliki “utang sejarah” terhadap Indonesia atas kontribusinya memperjuangkan solidaritas global di tengah ketimpangan ekonomi dunia.
 
Kunjungan Lula ke Jakarta menjadi simbol kedekatan dua negara demokrasi besar di kawasan tropis. Di bawah kepemimpinannya, Brasil memandang Indonesia sebagai mitra strategis dalam mendorong kerja sama Selatan–Selatan berbasis kesetaraan, solidaritas, dan pembangunan berkelanjutan.
 
(Sheva Asyraful Fali)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan