Pada Sabtu 20 September lalu, pesawat udara terbang landas dari Bandara Internasiona John F Kennedy, di New York menggunakan pesawar Boeing 747 menuju Liberia dan Sierra Leone. Dua negara tersbeut, merupakan wabah ebola tertinggi.
Perlengkapan medis itu terdiri dari sarung tangan, masker, gaun, kacamata, saline, antibiotik, obat rehidradi oral dan penghilang sakit. Penyakit ebola dapat menyebabkan sakit yang luar biasa, disertai muntah, diare, dan pendarahan. Sehingga dengan obat penghilang nyeri dan rasa sakit, pasien bisa segera ditolong.
"Kita harus melakukan semua yang kita bisa, untuk mengurangi lebih lanjut tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh wabah maut. Dan membantu masyarakat menghindari penyakit. Lebihh baik mencegah, dari pada mengobati," kata kepala eksekutif Thomas Tighe langsung Relief, yang membantu mengatur pengangkutan melalui udara.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa, mengendalikan epidemi memerlukan upaya seluruh dunia dan menghabiskan USD1 miliar dalam enam bulan ke depan. Dewan Keamanan PBB secara aklamasi memilih Kamis 25 September mendatabf untuk memulai misi medis ke Afrika Barat dan melawan Ebola.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lima negara, Guinea, Sierra Leone, Liberia, Nigeria dan Senegal ada 2,622 kematian. Selain itu, angka-angka yang muncul tidak dipublikasikan,"Banyak kasus tidak dilaporkan," ungkapnya.
Wabah ebola sangat ditakuti, bahkan dikhawatirkan menyerang ke negara olain .PAra peneliti segera menciptakan eksperimen, "Tidak ada perawatan, tida vaksin yang digunakan," ungkap para peneliti. (USAToday)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News