Seperti dikutip BBC, warga setempat mengatakan tembakan mortir dan roket mendarat di jantung ibu kota Suriah sebagai bagian dari serangan kejutan oposisi.
Oposisi kemudian meledakkan dua bom bunuh diri di distrik Jobar, dan mencoba menerobos garis pertahanan pasukan Suriah. Militer Suriah merespons serangan kejutan dengan gempuran udara.
Kantor berita nasional Suriah, SANA, melaporkan bahwa sejumlah terowongan rahasia digunakan oposisi untuk beraksi di Jobar.
Saat ini hanya ada sedikit area yang dikuasai oposisi di Damaskus, dan Kobar adalah yang terdekat dengan pusat Damaskus. Perang memperebutkan Damaskus -- yang terbagi dua antara oposisi dan pemerintah -- telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Gelombang Bom Bunuh Diri
Koresponden AFP di Damaskus mengatakan pasukan Suriah telah menutup beberapa rute menuju Lapangan Abbasid saat ledakan terdengar di berbagai penjuru kota.
Grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan oposisi memulai serangan terlebih dahulu untuk membantu rekan mereka yang sedang terpojok di distrik Barzeh, Tishreen dan Qabun.
Rabu pekan lalu, sedikitnya 31 orang tewas dalam sebuah bom bunuh diri di kompleks pengadilan di Damaskus.
Setelah itu, pelaku bom bunuh diri lainnya menyerang sebuah restoran di distrik Rabweh, yang melukai lebih dari 20 orang.
Serangkaian serangan terjadi di tengah peringatan enam tahun gerakan oposisi terhadap Presiden Bashar al-Assad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News