Ilustrasi IS
Ilustrasi IS

Mantan Pejabat Kemenkeu Diduga Mencoba Bergabung dengan IS

Riyan Ferdianto • 27 Januari 2017 02:05
medcom.id Turki: Seorang mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI bersama keluarganya dideportasi dari Turki dan kembali ke Indonesia. Sejumlah WNI tersebut diduga mencoba menyelinap ke Suriah untuk bergabung dengan negara Islam atau Islamic State (IS).
 
Seperti yang dilansir Channel NewsAsia (CNA), pada Kamis (26/1/2017), mereka tiba di Bali pada Selasa, 24 Januari dengan penerbangan Emirates dari Istanbul. Atau empat hari pascadeportasi serupa terhadap 17 WNI lainnya.
 
"Pria itu memiliki posisi yang baik di Kementerian Keuangan. Ia dididik di beberapa sekolah top Indonesia dan memperoleh gelar Master di Kebijakan Publik dari Flinders University di Adelaide, Australia," kata seorang pejabat senior keamanan Indonesia .

Pejabat keamanan itu tidak membeberkan identitas mantan pejabat Kemenkeu yang dimaksud. Ia hanya memastikan mantan pejabat tersebut adalah yang memiliki kehidupan, pekerjaan dan ekonomi yang baik serta stabil.
 
"Dia adalah seseorang yang memiliki kehidupan yang baik di Indonesia, pekerjaan yang baik, ekonomi yang stabil," kata pejabat itu.
 
Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, mantan pejabat Kemenkeu itu menjual rumahnya untuk mengumpulkan uang. Uang digunakan untuk membayar perjalanan ke Suriah. Di Suriah, mereka diduga ingin hidup di bawah naungan IS.
 
Keluarga ini bermula meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus 2016. Mereka terbang pertama ke Thailand untuk menghindari kecurigaan dari pihak berwenang. Tiga hari kemudian, mereka terbang ke Istanbul.
 
Di Istanbul, mereka bertemu dengan seorang pria Indonesia yang memberikan tempat tinggal. Mereka pindah beberapa kali di Istanbul.
 
"Mereka ditangkap oleh militer Turki dalam serangan pada 16 Januari dan dibawa ke kantor polisi di mana mereka ditahan selama seminggu, sebelum mereka dikirim kembali ke Indonesia," katanya.
 
Ada sekitar 700 sampai 1.000 orang Indonesia di Suriah, menurut pejabat kontra-terorisme Indonesia.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan