Ini merupakan kemajuan pasukan Irak dalam menelusuri kota tua Mosul barat yang padat penduduk, di mana militan ISIS masih bercokol.
Mosul menjadi benteng terakhir ISIS di Irak. Bagian timur kota kedua terbesar di Irak tersebut berhasil direbut kembali pemerintah pada Januari.
Seperti dikutip BBC, Selasa 7 Maret 2017m Pasukan Irak meluncurkan serangan mendadak ke kompleks utama pemerintahan di Mosul barat.
Meskipun sejumlah bangunan dilaporkan hancur, reruntuhannya itu menjadi simbol kemenangan strategis. Pasukan Irak juga telah menduduki museum, cabang bank sentral utama, yang dijarah oleh ISIS ketika mengambil alih kota pada 2014, dan sebuah gedung pengadilan di dekatnya.
Mosul Barat
Pengadilan itu dipakai ISIS untuk menjatuhkan hukuman berat, termasuk pelemparan batu, menjatuhkan orang dari atap bangunan tinggi, dan memenggal tangan terhukum.
Pada Minggu 5 Maret, pasukan Irak memulai pergerakan baru ke bagian barat Mosul setelah cuaca buruk sempat memperlambat gerak maju mereka.
Sehari berikutnya, mereka mencaplok Jembatan al-Hurriya di atas Sungai Tigris. Mereka juga mengambil jembatan lain yang letaknya lebih jauh ke selatan.
PBB memperkirakan, lebih dari 800.000 orang masih tinggal di Mosul barat.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, sekitar 42.000 orang mengungsi, selama pekan lalu.
"Mengingat jalan-jalan sempit dan tingkat kepadatan penduduk di kota Mosul barat, warga sipil berisiko besar terjebak dalam baku tembak. Air minum bersih juga dalam pasokan yang sangat minim," kata OCHA dalam sebuah laporan yang dirilis pada Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News