"Iran dan Arab Saudi tidak bisa mengecualikan satu sama lain untuk permasalahan kawasan ini. Kami perlu bekerja sama," ungkap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, seperti dikutip Reuters, Sabtu (13/2/2016).
Ia juga percaya bahwa Iran dan Arab Saudi dapat berbagi kepentingan terkait Suriah saat menghadiri perundingan perdamaian Suriah di Munich, Jerman dan berada dalam meja yang sama dengan Arab Saudi.
"Kami memiliki kesempatan yang sama, tantangan-tantangan bersama dan ancaman umum," lanjutnya lagi.
Zarif juga menambahkan bahwa sudah waktunya untuk menyisihkan masa lalu dan memiliki cerita baru juga paradigma baru untuk masa depan yang lebih baik.
Namun, walaupun berada dalam satu meja selama enam jam, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir tidak membuat referensi apa-apa ke Iran.
Ia juga menggarisbawahi perbedaan atas masa depan Assad dan mengatakan bahwa pemimpin Suriah harus diganti.
Hubungan Arab Saudi dan Iran memburuk setelah Arab Saudi mengeksekusi sejumlah tersangka terorisme, termasuk ulama Syiah Nimr al-Nimr. Setelah itu, warga Iran membakar Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan Arab Saudi langsung memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id