medcom.id, Teheran: Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif bereaksi atas komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menilai Iran merasakan akibatnya mendukung terorisme.
Komentar Trump pada awalnya menyebutkan belasungkawanya atas penyerangan di gedung Parlemen dan kompleks makam Ayatullah Ruhollah Khomeini pada Rabu 7 Juni.
"Pernyataan Gedung Putih yang menjijikkan. Saat Iran melawan aksi teroris yang didukung oleh klien AS," sebut Zarif, dalam akun Twitternya, seperti dikutip AFP, Kamis 8 Juni 2017.
Trump menyuarakan bahwa negara yang menjadi sponsor terorisme berisiko menjadi korbannya sendiri. Negara yang dimaksud oleh Trump adalah Iran.
Sejak lama Trump menuduh Iran mendukung aksi terorisme dan mengancam untuk membatalkan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia yang disepakati pada 2015 lalu.
Meskipun Gedung Putih menyuarakan penyesalannya atas serangan yang terjadi, Senat AS justru sudah meloloskan aturan yang memungkinkan penerapan sanksi baru terhadap Negeri Paramullah. Sebagian dari undang-undang itu menggambarkan Iran sebagai pemerintahan yang mendukung terorisme internasional.
Pihak berwenang sendiri menuduh musuh bebuyutan mereka, Arab Saudi,-sekutu terdekat AS- yang bertanggung jawab atas pendanaan dan penyebaran dari kelompok ISIS.
Garda Revolusi Iran menuduh Arab Saudi dan AS terlibat dalam serangan yang menewaskan 13 orang dan melukai 39 lainnya.
Komentar dari Trump juga dipenuhi kritikan oleh rakyat Iran di sosial media. Mereka mengingatkan kembali dimana Pemerintah Iran mendukung rakyat AS, dan rakyat Iran membakar lilin setelah serangan 11 September 2001.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
