Menurut keterangan seorang pejabat pemerintah Hadi Haig kepada kantor berita AFP, Selasa 4 Desember 2018, perjanjian ini meliputi pembebasan sekitar 1.500 hingga 2.000 untuk kubu pemerintah dan 1.000 hingga 1.500 anggota pemberontak.
"Kami menyambut baik perjanjian antara kubu bertikai di Yaman untuk pembebasan, pemindahan dan repatriasi ratusan tahanan," ujar Komite Palang Merah Internasional (ICRC), seperti dilansir dari AFP.
"Ini merupakan satu langkah menuju pembangunan rasa saling percaya antar masyarakat Yaman," kata jubir ICRC Mirella Hodeib. ICRC mengaku akan mengawasi dan memfasilitasi pertukaran tahanan.
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi telah mengintervensi konflik di Yaman sejak 2015. Tujuan utama koalisi adalah mengembalikan kekuasaan kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang kini tinggal terasing di Arab Saudi.
Baca: Pemberontakan Houthi dan Intervensi Saudi di Yaman
PBB berharap dapat menyatukan kedua kubu dalam dialog damai pekan ini di Swedia. Hadi Haiq mengatakan pertukaran tahanan akan dilakukan usai berlangsungnya beberapa fase diskusi di Swedia.
Senin kemarin, sebuah pesawat sewaan PBB mengevakuasi sekitar 50 anggota Houthi yang terluka untuk dirawat di rumah sakit di Oman. Evakuasi tersebut adalah salah satu syarat dari Houthi untuk menghadiri dialog di Swedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News