Presiden Sudan Selatan Salva Kiir di kantornya di Juba, 16 Agustus 2015. (Foto: AFP / WAAKHE SIMON WUDU)
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir di kantornya di Juba, 16 Agustus 2015. (Foto: AFP / WAAKHE SIMON WUDU)

Presiden Sudan Selatan Tolak Berdamai dengan Pemberontak

Willy Haryono • 18 Agustus 2015 15:40
medcom.id, Juba: Pemerintah Sudan Selatan menolak menandatangani perjanjian damai dengan pemberontak meski terancam terkena sanksi internasional. 
 
Kepala pemberontak Riek Machar mengaku sudah menandatangani perjanjian dan meminta Presiden Salva Kiir untuk mengikutinya. 
 
"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengakhiri perang," tutur Machar, seperti dikutip AFP, Senin (17/8/2015). 

"Kami meminta Presiden Kiir untuk mempertimbangkan posisinya sehingga kita dapat maju ke depan," sambung dia. 
 
Sekretaris Jenderal partai penguasai Pagan Anum juga telah menandantangani perjanjian damai. Namun tim mediator presiden mengatakan dirinya tidak merepresentasikan pemerintah. 
 
Kiir enggan menandatangani perjanjian damai karena kubu pemberontak sudah terpecah. Ia khawatir walaupun sudah disepakati, perjanjian tidak akan bertahan lalu. 
 
Amerika Serikat, yang terus menengahi dialog damai, meminta Presiden Kiir untuk menandatangani perjanjian. 
 
"Kami meminta pemerintah menandatangani perjanjian dalam 15 hari ke depan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS John Kirby. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan