Salah satu tari-tarian yang ditampilkan di African Asian Festival: Cinema, Arts and Tourism. (Foto: Dok, KBRI Kairo)
Salah satu tari-tarian yang ditampilkan di African Asian Festival: Cinema, Arts and Tourism. (Foto: Dok, KBRI Kairo)

Tim Seni Budaya KBRI Kairo Pukau Penonton di Festival Asia-Afrika

Sonya Michaella • 18 September 2017 08:37
medcom.id, Sinai: Tim seni budaya KBRI Kairo memukau penonton di acara African Asian Festival: Cinema, Arts and Tourism di Kota Syarm El-Syaikh, Sinai.
 
Acara ini sendiri berlangsung sejak 14 hingga 20 September 2017, yang diselenggarakan oleh Organisasi Solidaritas Bangsa-Bangsa Asia Afrika bekerjasama dengan Dream Arts, dua lembaga swadaya mayarakat Mesir yang berbasis di kota Kairo, yang didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi Sinai Selatan.
 
Tim seni budaya yang dibina dan dikembangkan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo ini menampilkan beberapa tari daerah dan seni bela diri Silat. Lalu dilanjutkan dengan serangkaian tari-tarian yakni Tari Gelang Berlian, Tari Dara Juanti, Tari Lenggang Nyai, Tari Abyar, dan Tari Piring yang dibawakan dari sanggar yang berbeda-beda. Acara kemudian ditutup dengan Medley Nusantara oleh semua anggota tim. 

"Antara Indonesia dan Mesir memiliki hubungan yang sangat istimewa. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, dan pada tahun ini hubungan diplomatik antara kedua negara tepat berusia 70 tahun," kata Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy.
 
Tim Seni Budaya KBRI Kairo Pukau Penonton di Festival Asia-Afrika
 
Seperti keterangan tertulis dari KBRI Kairo kepada Metrotvnews.com, Senin 18 September 2017, Dubes Helmy juga menerima penghargaan sebagai tamu kehormatan.
 
"Hari ini, di kota wisata Syarm El-Syaikh, Sinai Selatan, menyaksikan Festival Asia Afrika dalam film, seni dan tourisme. Seperti halnya Konferensi Asia Afrika di kota Bandung 62 tahun yang lalu, di sini kita berharap festival ini menjadi batu loncatan untuk memperkuat dan mengukuhkan kembali hubungan bangsa-bangsa dan negara-negara di Asia dan Afrika di dalam semua bidang, terutama dalam seni, budaya dan wisata," ungkap dia.
 
Selain mengirimkan tim lengkap untuk pentas seni budaya pada festival ini, KBRI Kairo juga mengikutsertakan 2 film Indonesia untuk diputar bersama film-film dari 23 negara Asia Afrika lainnya, yaitu film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara dan film The Mirror Never Lies. 
 
Tim Seni Budaya KBRI Kairo Pukau Penonton di Festival Asia-Afrika
 
Festival ini diikuti oleh 23 negara Asia dan Afrika, dan Indonesia terpilih sebagai peserta dan tamu kehormatan. Festival ini diselenggarakan untuk saling mengenal, saling berbagi, dan dialog kebudayaan dan  pengalaman seni budaya antar negara-negara peserta, juga untuk mendukung kefahaman dan solidaritas kebudayaan antar bangsa Asia Afrika. 
 
"Konferensi Asia Afrika Bandung di tahun 1955 menjadi sejarah tersendiri antara Mesir dan Indonesia, hususnya perananan penting kedua tokohnya, yaitu presiden Gamal Abdul Naser dan Sukarno. Konferensi yang melahirkan solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika dan melahirkan gerakan Nonblok," ucap Ketua Organisasi Solidaritas Bangsa-Bangsa Asia Afrika, Helmy Al-Hadidi.
 
Selain itu. tambahnya, juga karena Pemerintah RI melalui KBRI Kairo telah berperan secara aktif dan positif dalam berbagai pementasan, pengembangan dan pembelajaran seni, kebudayaan dan bahasa Indonesia di Mesir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan