Aksi militer bersama ini merupakan bentuk peningkatan serangan guna menguasai Aleppo dari kelompok pemberontak beberapa pekan terakhir.
Pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tersebut sangat mengejutkan. Sebab, Rusia dan Amerika Serikat kerap berbeda pendapat. Rusia sempat mendukung Assad dalam konflik Suriah selama lima tahun, sementara Amerika Serikat ingin melihat Assad mundur.
"Kami sekarang dalam fase yang sangat aktif negosiasi dengan rekan-rekan Amerika kami," kata Shoigu dilansir kantor berita RIA yang dikutip Reuters, Senin (15/8/2016)
Shoigu menyatakan, keterlibatannya dalam aksi militer ini demi mewujudkan perdamaian. Menurutnya, Rusia hadir hanya untuk menumpas pemberontak di Aleppo.
"Kita sedang bergerak langkah demi langkah lebih dekat untuk rencana yang benar-benar akan memungkinkan kita untuk mulai berjuang bersama membawa perdamaian sehingga masyarakat dapat kembali ke rumah mereka di tanah bermasalah ini," kata Shoigu.
Shoigu mengatakan, sekitar 700 ribu warga masih tinggal di Aleppo. Menurutnya, mereka yang tinggal di bagian timur kota tersebut merupakan sandera kelompok bersenjata.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, militan Suriah telah melakukan gencatan senjata sementara di sekitar Aleppo. Hal ini dilakukan guna mengumpulkan kekuatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News