Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ketika diwawancara Reuters (Foto: Reuters)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ketika diwawancara Reuters (Foto: Reuters)

Usai Kudeta, Erdogan akan Restrukturisasi Angkatan Bersenjata Turki

Sonya Michaella • 22 Juli 2016 10:31
medcom.id, Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan segera merestrukturisasi angkatan bersenjata sehingga percobaan kudeta militer seperti yang terjadi sepekan lalu tak akan terulang kembali. 
 
"Sangat jelas bahwa ada kesenjangan yang signifikan dan kekurangan dalam intelijen kami, tidak ada gunanya mencoba menyembunyikannya atau menyangkalnya. Saya mengatakan kepada kepala intelijen nasional," kata Erdogan di Istana Kepresidenan di Ankara, seperti dikutip Reuters, Jumat (22/7/2016).
 
Dalam wawancara pertamanya kepada Reuters setelah mengumumkan status darurat di Turki, Erdogan menjelaskan bahwa bahwa terdapat kegagalan yang signifikan dalam jajaran petugas intelijen sehingga kudeta dapat terjadi. 

Erdogan juga menyatakan restrukturisasi militer mutlak dilakukan agar angkatan bersenjata mengalami pembaruan.
 
"Kami akan lebih waspada ke depannya sehingga tak akan lagi terjadi seperti ini," lanjutnya.
 
Erdogan mengatakan pertemuan Dewan Tertinggi Militer, sebuah lembaga yang mengawasi kinerja angkatan bersenjata, akan diselenggarakan pada 1 Agustus mendatang dan berlangsung selama satu pekan. Pertemuan itu akan membahas restrukturisasi militer. 
 
Usai Kudeta, Erdogan akan Restrukturisasi Angkatan Bersenjata Turki
Rakyat Turki yang mendukung Erdogan/AFP
 
Dewan Tertinggi tersebut akan diketuai oleh Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, yang merupakan sekutu lama Erdogan. Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Kepresidenan juga termasuk dalam dewan tersebut. 
 
"Mereka semua bekerja sama untuk memutuskan apa yang mungkin perlu dilakukan, dan dalam waktu yang sangat singkat, struktur militer baru akan ditetapkan. Dengan struktur baru ini, saya yakin angkatan bersenjata akan mengalami pembaruan," tuturnya.
 
Erdogan kini menjadi sosok yang paling dominan di panggung politik Turki sejak Mustafa Kemal Ataturk, pendiri republik modern. Erdogan menerima kemenangan beruntun, dengan lebih dari 10 kemenangan pemilu, dan memerangi mantan sekutunya selama beberapa tahun.
 
Erdogan juga menuduh Fethullah Gulen, ulama Turki yang menjadi musuhnya dan kini tinggal dalam pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) mendalangi percobaan kudeta pada pekan lalu yang berakhir gagal.
 
Lebih dari 60.000 orang ditangkap karena diduga pendukung kudeta, mulai dari jajaran tentara, polisi, hakim, pegawai negeri. Sejumlah guru dan akademisi diskors, ditahan atau diselidiki hingga saat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan