Investigator mengatakan bagian lain dari kotak hitam EgyptAir MS804, yakni data recorder, bahwa alarm asap berbunyi di kabin pesawat. Sementara bekas hitam di puing pesawat mengindikasikan adanya api.
"Komite penyelidikan memulai mendengarkan suara dalam CVR sebelum terjadinya kecelakaan. Eksistensi api terdengar di sana," ujar pernyataan komite penyelidikan, seperti dilansir The Guardian, Sabtu (16/7/2016).
"Namun masih terlalu dini untuk menentukan penyebab atau di titik mana api itu berasal," lanjutnya.
Data recorder mengindikasikan alarm asap pesawat berbunyi karena ada asap dari toilet dan wilayah avionik pesawat. Data dari CVR berhasil didonlot setelah diperbaiki.
EgyptAir 804 yang merupakan tipe Airbus A320 membawa 40 warga Mesir, 15 Prancis, dua Irak, dua Kanada dan satu masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan.
Pesawat bertolak dari Paris ke Kairo, dan menghilang dari radar saat terbang di atas Laut Mediterania.
Tim investigator Mesir mengonfirmasi pesawat berbelok ke kiri dengan sudut 90 derajat, dan ke kanan dengan sudut 360 derajat, sebelum menghantam laut. Komite menyatakan pencarian sisa jasad korban kecelakaan EgyptAir resmi berakhir.
Tragedi Egyptair terjadi setelah jatuhnya pesawat komersil Rusia akibat bom di Semenanjung Sinai pada Oktober tahun lalu yang menewaskan 224 penumpang serta kru. Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun ISIS tidak melakukan klaim terhadap jatuhnya Egyptair MS804, meski menteri penerbangan Mesir mensinyalir adanya indikasi serangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News