Menjelang peringatan, pemerintah Mesir meningkatkan pengamanan di ibu kota Kairo dan berbagai wilayah lainnya. Seperti dikutip Associated Press, petugas juga melakukan penangkapan terhadap aktivis yang dianggap akan mengganggu ketertiban.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang berkuasa sejak 2014 usai menggulingkan Muhammed Mursi pada 2013, telah memenjarakan ribuan aktivis sekular dan tokoh lainnya yang dinilai bertentangan dengan visi dan misinya.
Dalam pidato dua hari lalu, Sisi bertekad akan merespons keras terhadap segala bentuk unjuk rasa di Mesir. Minggu kemarin, sang presiden menyinggung mengenai pemberontakan pada 2011, dan mengatakan warga Mesir saat ini sedang "membangun sebuah peradaban modern yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan."
Grup oposisi, termasuk Ikhawanul Muslimin, keluarga tahanan politik dan aktivis sayap kiri, berencana melakukan demo besar-besaran pada 25 Januari. Pasukan keamanan telah menangkap beberapa aktivis dan menutup sejumlah lokasi yang dapat dijadikan tempat berkumpul.
Presiden Tiongkok Xi Jinping sempat mengunjungi Mesir menjelang peringatan pemberontakan, dan mengatakan Negeri Tirai Bambu mendukung penuh usaha Sisi dalam menjaga kestabilan, dan meyakini bahwa setiap negara mempunyai jalannya masing-masing.
Mei tahun lalu, pengadilan Mesir di Kairo menvonis mantan presiden Husni Mubarak tiga tahun penjara atas tuduhan korupsi, setelah dirinya terbebas dari jeratan pembunuhan dalam kasus lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News