Seorang calon haji asal Kenya yang kembali dari lokasi kejadian, mengatakan bahwa dia kehilangan tiga dari anggota rombongannya.
"Pantas untuk menyalahkan Pemerintah Arab Saudi, karena mereka tidak mengendalikan situasi. Saya di sana, beruntung bisa selamat," ujar Isaac Saleh, seperti dikutip AFP, Sabtu (26/9/2015).
Raja Salman memerintahkan penyelidikan atas kejadian ini. Korban dalam kejadian ini menyebabkan 719 jiwa tewas dan 863 terluka.
Menteri Kesehatan Khaled al-Falih menyalahkan jemaah yang tidak disiplin selama melakukan ibadah. "Kalau jemaah mengikuti instruksi, kejadian ini tidak akan pernah terjadi," lanjutnya.
Tapi menurut jemaah insiden juga disebabkan oleh penutupan jalan yang dilalui mereka. Selain itu pengaturan terhadap ratusan ribu jemaah di tengah suhu panas, juga berlangsung buruk.
"Orang-orang banyak yang tumbung dan mencoba untuk bangun. Banyak dari para jemaah yang menderita dehidrasi dan mengalami disorientasi arah dan banyak yang sekarat di depan mata kami," tutur calon haji asal Afrika Selatan, Zaid Bayat.
Saksi mata lain menyebutkan, banyak jemaaah yang meninggal dengan tangan yang saling melingkar di leher jemaah lain.
"Tidak ada ruang untuk bergerak," jelas calon haji bernama Aminu Abubakar, yang berhasil lolos dari tragedi itu.
Lebih menyedihkan lagi ada jemaah yang melempar anaknya ke tenda untuk diselamat. Namun upaya itu juga banyak yang gagal.
"Mereka melempar anak-anak itu ke atap, paling banyak ke bagian atas dari atap. Tapi sebagian besar dari anak-anak tidak ada yang selamat," lanjut Aminu.
Kejadian ini berlangsung di Mina di saat jemaah hendak untuk melempar jumlah. Tiga warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan turut tewas dalam kejadian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id