"Jika Amerika melakukan langkah tepat dan membebaskan mereka, maka kami juga akan segera membebaskan warga Amerika yang ditahan di Iran," ujar Presiden Iran Hassan Rouhani kepada CNN, Minggu (27/9/2015).
Rouhani berada di New York dan berpidato dalam Sidang Umum PBB pada Sabtu kemarin.
Sedikitnya tiga warga AS, semuanya keturunan Iran, dipenjara di bawah kekuasaan Rouhani. Salah satu dari mereka adalah Jason Rezaian, seorang koresponden kantor media The Washington Post yang ditangkap pada Juli 2014 atas tuduhan memata-matai.
Dua tahanan lainnya adalah Amir Hekmati, mantan prajurit AS yang dituding memata-matai, dan Saeed Abedini, seorang pria yang berpindah agama ke Kristen.
"Tidak ada yang membuat saya lebih senang lagi selain membebaskan para tahanan ini," ujar Rouhani.
Selama ini, AS secara rutin meminta Iran membebaskan ketiga warganya tanpa syarat apapun. Iran juga meminta AS membebaskan 19 warganya yang dipenjara terkait sanksi terhadap program nuklir Teheran.
Di bawah kepemimpinan Rouhani, Iran menyepakati perjanjian program nuklir dengan AS dan lima negara lainnya. Iran bersedia program nuklirnya diawasi ketat, dengan imbalan peringanan sejumlah sanksi.
Meski ketegangan menurun, Iran dan AS belum memiliki hubungan diplomasi sejak 1980.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News