Pernyataan dikeluarkan oleh pasukan yang dikenal dengan sebutan Popular Mobilization Force (PFM) atau Pasukan Mobilisasi Populer mengatakan serangan itu terjadi di Provinsi Anbar dekat perbatasan Qaim dengan Suriah.
“Serangan itu menargetkan kendaraan milik faksi Brigade Hizbullah, yang juga dikenal sebagai Brigade 45,” ujar pernyataan pihak PFM, seperti dikutip TVNZ, Senin, 26 Agustus 2019.
Dua pejabat dari Brigade Hizbullah, yang terpisah dari kelompok Libanon dengan nama yang sama, mengonfirmasi serangan itu dan mengatakan kendaraan itu digunakan untuk mengangkut senjata. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan tentang masalah ini.
Brigade Hizbullah Irak beroperasi di bawah payung milisi yang disetujui negara yang secara kolektif dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer, atau PMF. Banyak dari mereka yang didukung oleh Iran.
Ini menjadi serangan yang terbaru dari serangkaian serangan yang menargetkan pangkalan dan gudang senjata PMF di Irak. Para pejabat AS mengatakan bahwa Israel berada di belakang setidaknya satu dari mereka.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, dan pernyataan PMF tidak menyalahkan pihak-pihak yang dianggap bertanggungjawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News