Pernyataan dilontarkan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay seiring kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang yang akan mendiskusikan isu perdagangan.
Pada 2008, Selandia Baru menjadi negara maju pertama di dunia yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok. Saat ini, Beijing adalah mitra dagang kedua terbesar bagi Selandia baru, dengan nilai mencapai USD16,2 miliar tahun lalu.
Kedua negara sepakat pada akhir tahun lalu untuk meningkatkan kerja sama. Kedatangan PM Li dipandang sebagai cara mempercepat negosiasi.
McClay mengatakan kedekatan Selandia Baru dengan Tiongkok tidak memengaruhi hubungannya dengan AS, yang menarik diri dari perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP) setelah Donald Trump menjadi presiden.
Penarikan diri Washington memperburuk masa depan TPP, yang akan melibatkan Selandia Baru tapi mengecualikan Tiongkok.
Tiongkok sedang berusaha membuat perjanjian dagang tandingan bernama Regional Comprehensive Economic Partnership yang akan melibatkan Selandia Baru.
"Tidak, kami tidak memilih kubu," ungkap McClay kepada TVNZ, Minggu 26 Maret 2017.
"Dimanapun adalah perjanjian atau kesempatan yang berlaku adil bagi warga Selandia Baru di AS atau Tiongkok, maka kami akan mempertimbangkannya," sambung dia.
PM Li, yang baru menyelesaikan misi perdagangannya ke Australia, akan berbicara dengan Perdana Menteri Bill English di Wellington pada Senin besok.
Ia juga akan menemui beberapa pebisnis di Auckland pada Selasa, sebelum nantinya meninggalkan Selandia Baru pada Rabu pagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News