Melalui pesan mereka yang disampaikan di media sosial, ISIS menggambarkan sosok Raja Abdullah sebagai pelayan Amerika Serikat (AS). Mereka pun merasa gembira dengan kematian Raja Abdullah.
Wafat di usia 90 tahun, Raja Abdullah memerangi kelompok Al Qaeda sejak satu dekade lalu. Didukung oleh sekutunya AS, Pemerintah Arab Saudi merespons aksi teror dengan melakukan penangkapan terhadap terduga teroris. Dia juga memenjarakan tersangka militan dan memvonis mereka dengan hukuman mati.
"Pencuri dari dua masjid suci sudah wafat," tulis seorang militan ISIS dalam akun Twitter, seperti dikutip News24, Jumat (23/1/2015).
"Dia hidup dan mati sebagai pelayan Amerika," tulis pendukung ISIS lainnya.
Banyak kelompok militan seperti ISIS dan Al Qaeda menilai keluarga Kerajaan Arab Saudi korup dan tak pantas untuk memerintah. Baik ISIS dan Al Qaeda serta kelompok militan lainnya, kerap mengincar Kota Makkah sebagai target serangannya.
Arab Saudi juga turut serta dengan koalisi asing pimpinan AS. Koalisi yang melancarkan serangan udara itu menargetkan serangannya kepada ISIS.
Pendukung ISIS bernama Abu Azzam al-Najdi turut mengkritik Raja Abdullah. Dia menyebut Raja Abdullah sebagai seorang Muslim yang mengirim jet tempur untuk membunuh Muslim lain di Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id