"Ada satu tempat di mana kita dapat menerapkan kedaulatan Israel, tak lama setelah pemilu," ujar PM Netanyahu dalam sebuah pidato di televisi, dilansir dari AFP, Rabu 11 September 2019.
"Jika saya mendapat mandat dari Anda semua, masyarakat Israel, maka saya akan memastikan kedaulatan Israel di Lembah Yordania dan juga Laut Mati utara," lanjutnya.
Lembah Yordania merupakan satu per tiga bagian dari total keseluruhan wilayah Tepi Barat.
PM Netanyahu juga berjanji akan mencaplok semua permukiman Yahudi di Tepi Barat. Namun hal tersebut masih perlu menunggu pengumuman lebih lanjut dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang bertekad mendorong adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina.
Menurutnya, rencana perdamaian Israel-Palestina ala Trump -- biasa disebut Perjanjian Abad Ini -- akan diumumkan beberapa hari usai pemilu pekan depan.
Saat sedang berpidato, PM Netanyahu diminta turun dan dibawa petugas ke sebuah tempat perlindungan. Pidatonya terganggu oleh bunyi sirene yang menandakan adanya kemungkinan serangan roket dari Jalur Gaza.
Tidak lama setelah itu, Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi adanya dua roket asal Gaza yang telah berhasil dicegah sistem pertahanan Iron Dome.
Sementara itu, sejumlah jajak pendapat mengindikasikan pemilu Israel pekan depan tidak akan jauh berbeda dari yang sebelumnya digelar pada bulan April. Disebutkan bahwa PM Netanyahu mungkin masih akan menemui kesulitan untuk membentuk koalisi.
Dalam pemilu April lalu, Partai Likud milik PM Netanyahu serta Partai Blue and White dari kubu oposisi masing-masing mendapatkan 35 dari 120 kursi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id