"Dua operasi militer terhadap lokasi persembunyian pelaku (al-Shabaab) berhasil dilakukan," ucap Deputi Presiden Kenya William Ruto pada CNN, Minggu (24/11/2014). Kamp tempat al-Shabaab merencanakan penyerangan juga berhasil dihancurkan.
Al-Shabaab menembak mati 28 penumpang bus di wilayah utara Kenya, Sabtu kemarin. Mereka dibunuh karena tak bisa atau tidak bersedia mengucapkan kalimat Syahadat.
"Mereka yang tidak bisa mengucapkan Syahadat, prinsip dasar Muslim, ditembak dari jarak dekat," ucap Douglas Ochwodho, satu-satunya korban selamat dalam kejadian itu pada Associated Press.
Ochwodho berhasil selamat dengan berpura-pura mati. Para penembak mengira ia sudah ditembak rekan lainnya.
Kepala Kepolisian Kenya David Kimaiyo mengonfirmasi korban tewas, yakni 19 pria dan sembilan perempuan. Al-Shabab mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu via saluran radio milik mereka di Somalia.
Mereka menyebut peristiwa itu merupakan balasan atas penggerebekan aparat Kenya terhadap empat masjid di wilayah pesisir.
Peristiwa pembantaian 28 penumpang direspon militer Kenya lewat serangan udara, yang menghancurkan sebuah kamp al-Shabab dan menewaskan 45 anggotanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News