Duta Besar RI untuk Republik Senegal merangkap Republik Islam Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, Republik Sierra Leone dan Republik Cabo Verde, Mansyur Pangeran, telah menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Islam Gambia, Yang Mulia Sheikh Professor Alhaji Dr. Yahya A.J.J. Jammeh Babili Mansa, di Istana Kepresidenan Gambia pada 20 Juli 2016.
Dalam kesempatan bertemu dengan Presiden Gambia, Dubes Mansyur antara lain menyampaikan secara langsung salam hangat Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia, disertai dengan komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan Gambia.
"Dubes Mansyur juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Yahya Jammeh atas Perayaan the 22nd July Revolution, serta mengucapkan selamat atas ditunjuknya Pemerintah Gambia sebagai Tuan Rumah KTT Organisasi Konferensi Islam pada tahun 2018," sebut pernyataan tertulis KBRI Dakar yang diterima Metrotvnews.com, Jumat (22/7/2016).
Dalam kaitan ini, Dubes Mansyur juga menyampaikan kepada Presiden Yahya Jammeh bahwa pada 23 Juli 2016 akan dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding tentang Pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas Pelatihan mengenai Protokol dan Konferensi Internasional.
Dubes Mansyur berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dan rakyat Gambia dalam rangka memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan, serta meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara di berbagai bidang, yang selama ini telah berlangsung dengan baik.
Kerja sama tersebut khususnya dalam bidang pertanian, yakni pembangunan Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi Gambia yang dilakukan Indonesia melalui Yayasan Amal Masyarakat Petani Indonesia (YAMPI) pada 1998.
ARFTC merupakan pusat pelatihan petani atau penyuluh Indonesia yang dibangun dalam rangka memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas kepada para petani atau penyuluh dari Gambia dan negara-negara sekitarnya di Afrika Barat.

Dubes Mansyur juga menyampaikan kepada Presiden Yahya Jammeh bahwa pada 21 Juli 2016 sejumlah delegasi dari Indonesia yang terdiri dari unsur Kementerian Pertanian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan YAMPI akan berada di Gambia dalam rangka merevitalisasi ARFTC sebagai salah satu komitmen Indonesia pada Joint Commission of Bilateral Cooperation tahun 2104.
Presiden Yahya Jammeh mengucapkan selamat datang, serta menyampaikan komitmennya untuk membantu kelancaran tugas Duta Besar RI di Dakar demi peningkatan hubungan dan kerja sama kedua negara.
Presiden Yahya Jammeh juga mengatakan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Gambia telah terjalin dengan baik dan memiliki ikatan yang sangat erat sejak kemerdekaan Gambia pada 1965.
Presiden Yahya Jammeh mengatakan bahwa Indonesia “not only true friends, but also true brothers”. Untuk itu, Presiden Yahya Jammeh menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung Indonesia dalam berbagai forum internasional dan kerjasama lainnya.
Selain itu, Presiden Yahya Jammeh juga menyampaikan posisi tegasnya terkait dengan isu Laut China Selatan (LCS), bahwa Pemerintah Gambia bersifat netral dan mendukung resolusi damai penyelesaian konflik LTS. Juga disampaikan bahwa konflik pada akhirnya akan merugikan para pihak yang berseteru.
Ditekankan bahwa bidang kerja sama bidang pertanian merupakan prioritas utama. Dalam kaitan ini, Presiden Yahya Jammeh menyatakan kekagumannya atas kemajuan Indonesia dalam bidang pertanian, serta berharap agar Indonesia dapat lebih meningkatkan kerja samanya dengan Gambia. Adapun beberapa mesin/peralatan pertanian yang diminati Gambia, antara lain traktor tangan, mesin penggiling padi, dan alat pertanian lainnya.
Presiden Yahya Jammeh menyampaikan kepada Dubes RI mengenai kunjungannya ke Bali dan Gorontalo dan menghadiri Upacara Subhak yang ritualnya serupa dengan yang dilakukan di Gambia. Selain itu, Presiden Yahya Jammeh sangat terkesan terhadap kunjungannya ke Indonesia dan berharap dapat kembali lagi di waktu mendatang.
Dalam kaitan ini, Dubes RI juga menyampaikan kebijakan Bebas Visa Kunjungan Singkat Indonesia bagi warga negara Gambia yang berlaku sejak Maret 2016.
Presiden Yahya Jammeh menyambut baik kebijakan bebas visa tersebut dan berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia. Pemerintah Gambia juga telah membebaskan visa kepada WNI dengan azas resiprositas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News