Dalam pernyataan gabungan di Darfur antara Under Secretary Kementerian Luar Negeri Sudan Abd Al Gani Al Naeem dan Duta Besar RI untuk Sudan Burhanuddin Badruzzarnan, ditegaskan bahwa hubungan kedua negara tetap kuat karena mengakar sejak lama.
Al Naeem memuji peran Indonesia dalam menjaga perdamaian di Darfur lewat partisipasi di misi UNAMID. Ia menyebut unit kepolisian Indonesia yang bergabung dengan UNAMID sejak 2008 memiliki reputasi baik.
Ia juga menyambut baik kedatangan delegasi Indonesia untuk terlibat dalam investigasi dugaan penyelundupan senjata api yang ditemukan di koper beberapa polisi RI. Al Naeem menegaskan insiden ini tidak memengaruhi hubungan baik Sudan dan Indonesia, dan juga tidak berpengaruh terhadap Misi Indonesia di UNAMID.
Dubes Burhanuddin mengucapkan terima kasih atas apresiasi pemerintah Sudan terhadap kinerja Misi Indonesia di Sudan. Ia juga menegaskan kembali keinginan kuat Indonesia dalam mengkonsolidasikan hubungan kerja sama dengan Sudan.
Bukan Ditangkap
Dugaan penyeludupan senjata yang dialamatkan ke personel perdamaian RI yang ditugaskan di Daftur, Sudan, dibantah oleh pihak Polri. Pihak Polri mengatakan, memang semestinya Satgas FPU kedelapan sudah sampai di tanah air pada 21 Januari 2017.
"Sabtu mereka (FPU8) pulang dan Minggu diupayakan sampai (di Indonesia) ternyata pada saat di Bandara Sudan itu dilakukan pengecekan," beber Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 23 Januari.
Martinus kemudian memaparkan kronologi kepulangan FUP 8 yang tertunda hingga kini. Martinus mengatakan, pada 15 Januari lalu semestinya FUP 8 sudah bersiap untuk kembali ke Indonesia. Kala itu, seluruh barang milik anggota telah dimasukan ke dalam koper. Pemeriksaan pun telah dilakukan.
"Masuklah barang-barang mereka ke dalam dua kontainer. 40 orang mengawal kontainer itu (anggota FPU) sampai di Bandara 3 jam berikutnya 40 orang ini membantu menurunkan barang," jelas dia.
Setelah itu, seluruh barang tersebut masuk ke ruang X-Ray untuk pemeriksaan. Kemudian, beber dia, jarak 10 meter dari rumpukan barang milik personel pedamaian satgas FUP 8 ditemukan tumpukan lain yang dicurigai oleh polisi Sudan.
Polisi Sudan pun langsung menanyakan koper mencurigakan tersebut, pasalnya koper tersebut berbeda dengan koper milik satgas FUP 8.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News