Anak-anak di Nigeria yang menderita kelaparan (Foto: Guardian)
Anak-anak di Nigeria yang menderita kelaparan (Foto: Guardian)

75 Ribu Anak Nigeria Berisiko Mati Kelaparan

Sonya Michaella • 16 November 2016 10:04
medcom.id, Abuja: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan ke Nigeria, bahwa 75.000 anak-anak berisiko menghadapi kematian akibat kelaparan dalam beberapa bulan mendatang.
 
Selain kelaparan, permasalahan mereka ditambah dengan kelompok militan Boko Haram yang menguasi Nigeria.
 
"Krisis ini berlangsung dan terus meningkat dengan kecepatan tinggi," ujar koordinator kemanusiaan PBB untuk Nigeria, Peter Lundberg, seperti dikutip Guardian, Rabu (16/11/2016).

"Penilaian kami, ada 14 juta orang diidentifikasi membutuhkan bantuan kemanusiaan. Dari mereka, ada 400.000 anak-anak dan 75.000 anak-anak bisa meninggal beberapa bulan kemudian," lanjutnya.
 
75 Ribu Anak Nigeria Berisiko Mati Kelaparan
Kelompok militan Boko Haram/AFP
 
PBB berharap, pemerintah Nigeria bisa bekerja bersama-sama dalam menghadapi permasalahan kemanusiaan ini. Di sisi lain, PBB tidak punya cukup dan untuk menyetop krisis ini.
 
"Kita perlu menjangkau sektor swasta dan para dermawan. PBB juga tak hanya menolong Nigeria, namun semua negara konflik di dunia," ungkapnya lagi.
 
Lunberg mengungkapkan, PBB akan mendorong mitra internasional untuk turun tangan. Sebab, katanya, hal ini bisa diatasi ketika PBB dan organisasi lainnya bergandengan tangan.
 
Boko Haram terus melakukan kekerasan di wilayah utara Nigeria dengan mengatasnamakan Islam. Kelompok ini juga berafiliasi dengan ISIS.
 
Pemberontakan Boko Haram selama lebih kurang tujuh tahun telah menewaskan 20 ribu orang. Shekau menjadi pemimpin grup setelah pendirinya, Muhammad Yusuf, tewas saat berada di tahanan polisi pada Juli 2009. 
 
Di bawah kepemimpinan Shekau, Boko Haram menjadi lebih radikal lewat serangkaian aksi pembunuhan brutal. Pada Maret 2015, Shekau memutuskan membaiat ke ISIS. 
 
Lewat serangkaian video, Shekau sering mengejek otoritas Nigeria dan merayakan aksi kekerasan kelompoknya, termasuk menculik lebih dari 200 gadis remaja di Chibok pada April 2014. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan