Pasalnya, baru saja media pemerintah Rusia mengatakan bahwa Trump lebih menakutkan daripada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Selama ini, Kremlin TV adalah panduan negara di mana selalu menjadi corong pemerintah untuk menyiarkan berita kepada masyarakat. Namun, Kremlin TV yang selama ini terlihat selalu memuji Trump, kini menghujatnya.
Hal ini disebabkan oleh AS yang meluncurkan serangan rudal ke Suriah, sekutu Rusia, lalu menjatuhkan bom raksasa di Afghanistan dan tetap berjalan dengan kebijakan mantan presiden Barack Obama di Krimea.
"Perang bisa muncul setiap saat antara dua kepribadian, Trump dan Kim Jong-un. Di antara mereka, siapa yang lebih berbahaya? Ya, Trump," ucap sang presenter membawakan acara berita di Kremlin TV, seperti dikutip Reuters, Selasa 18 April 2017.
Trump dianggap lebih impulsif dan tak terduga dari Jong-un. Namun, sama-sama mempunyai sifat negatif seperti pengalaman yang terbatas soal dunia internasional, ketidakpastian dan selalu mendeklarasikan perang.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menolak untuk mengonfirmasi, ada apa dibalik siaran media pemerintah tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa pendapat media tidak selalu berada di posisi pemerintah.
Sebuah jajak pendapat di Moskow pun muncul di mana prosentase Rusia yang memandang Trump negatif telah melonjak dari tujuh persen ke 39 persen dalam satu bulan ini.
"Ada perasaan kecewa dan ketidakpercayaan dari Rusia terhadap Trump," kata seorang pengamat.
Di saat yang sama, para pejabat Kremlin mengungkapkan proses perdamaian antara Rusia dan AS mungkin akan menjadi lebih sulit dan memakan waktu yang lebih lama.
Bahkan, mereka menilai bahwa kebijakan Trump tidak berbeda atau tidak lebih tangguh dari kebijakan Barack Obama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News