Pada pameran tahunan tersebut, ternyata beberapa barang buatan Indonesia juga ada. Barang menarik perhatian pengunjung adalah mebel yang dipamerkan seorang pengusaha Senegal Ousayne Keita.
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Kota Thies pada 29 April 2017, Duta Besar Indonesia untuk Senegal Mansyur Pangeran dengan didampingi staf telah mengunjungi sebuah showroom furniture milik Ousayne Keita, pengusaha yang berhasil mengembangkan bisnisnya dengan mengimpor barang-barang buatan Indonesia.
Mebel yang diimpor dari Indonesia tersebut antara lain meja makan bundar kayu, berbagai kursi kayu (lipat), sofa, kursi ukir kayu, meja bar kayu ukuran sedang, buffet, kursi kayu santai untuk di pantai, meja kursi kayu ukuran kecil untuk anak-anak, baki kayu, dan berbagai produk kayu lainnya. Menurut Ousayne Keita, semua produk tersebut sangat populer di Senegal.
Kepada Dubes Mansyur Pangeran, Ousayne Keita menyatakan bahwa perusahaannya yang bernama Enterprise Keita et Freres (EKF), mulai mengimpor barang-barang dari Indonesia sejak 2016, umumnya berasal dari kota Pemalang, Jepara dan Cirebon.
Hingga kini, Ousayne telah mengimpor empat kontainer mebel dari Indonesia, dan sebagian besar telah terjual habis. Masyarakat Thies dan sekitarnya sangat menyukai mebel Indonesia.
Ousayne mengetahui potensi produk mebel Indonesia setelah menghadiri Seminar Promosi Produk Unggulan Ekspor Indonesia dan Trade Expo Indonesia 2016 yang diselenggarakan KBRI Dakar di KADIN Thies pada September tahun lalu. Ousayne mengatakan bahwa karena minat masyarakat dan prospek bisnis kayu sangat besar, Ousayne akan mengimpor lebih banyak produk kayu Indonesia dan menjajaki peluang bisnis lainnya di masa mendatang.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Walikota Thies Talla Sylla, yang dihadiri juga oleh Sekjen KADIN Thies (di Kantor Walikota Thies), Dubes Mansyur Pangeran menyampaikan tujuan kunjungan kerja tersebut adalah menjalin kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Region Thies.
Peluang dan kerja sama sangat terbuka ditandai dengan berbagai potensi ekonomi dan industri, perdagangan, pertanian, kebudayaan dan pembangunan kota.
Dubes Mansyur menegaskan saat ini Pemerintah Indonesia dan Senegal sedang menjajaki rencana kerja sama di sektor energi dan perkeretaapian serta pembangunan jalan tol yang diharapkan dapat melibatkan BUMN ternama dari Indonesia, yaitu PT. INKA, Pertamina, PT Waskita Karya dan PT WIKA.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Mansyur juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan bebas visa kunjungan singkat bagi WN Senegal ke Indonesia, dan hal tersebut telah mempermudah akses para pengusaha seperti pengusaha Ousayne Keita untuk melihat langsung potensi dan kualitas produk-produk di Indonesia.
Dubes Mansyur berharap Pemerintah Senegal juga dapat memberlakukan kebijakan yang sama bagi WN Indonesia bebas visa masuk Senegal, sehingga para pengusaha dari Indonesia pun juga dapat berkunjung ke Senegal dengan mudah guna melihat potensi pasar di Senegal.
Kepada Walikota Talla Syla, Dubes Mansyur menawarkan kepada para pemuda pelajar di wilayah Region Thies ini agar memanfaatkan tawaran beasiswa yang diberikan Pemerintah RI, yaitu Darmasiswa untuk program budaya dan bahasa, dan beasiswa KNB untuk program pasca sarjana selama dua tahun.

Selama ini, hanya sedikit pelajar dari Senegal yang mengikuti kedua program tersebut karena permasalahan utama adalah bahasa yang digunakan selama pendidikan bahasa Inggris, sementara di Senegal menggunakan bahasa Prancis.
Wali Kota Thies menyambut baik usulan kerja sama yang dijajaki Dubes Mansyur dan menyampaikan bahwa Indonesia telah menginspirasi kemerdekaan Senegal dengan penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955.
Masyarakat Thies juga sangat mengenal baik Indonesia, karena maraknya transportasi motor "Jakarta" yang telah lama eksis di wilayah tersebut. Bahkan, Ketua Asosiasi Motor "Jakarta" seluruh Senegal berasal dari Provinsi Thies.
Dalam kaitan ini, Wali Kota tertarik dengan usulan kerja sama dari Dubes Mansyur untuk penertiban transportasi motor "Jakarta" dengan menggunakan aplikasi berbasis online seperti GoJek dan GrabBike di Indonesia.
Kunjungan Duta Besar RI ke Provinsi Thies difasilitasi seorang pengusaha Senegal bernama Alhassane Gueye. Alhassane telah banyak berkontribusi dan membantu KBRI dalam mempromosikan produk-produk Indonesia di Senegal.
Karena kecintaannya terhadap Indonesia, Alhassane dalam dua tahun terakhir aktif berpartisipasi pada event Trade Expo Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta. Saat ini, Alhassane -- bekerja sama dengan pengusaha Senegal lainnya -- sedang mengimpor produk mie Alhamie dari PT. Olagafood dan mebel bambu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News